Indonesian
Friday 26th of April 2024
0
نفر 0

Di Hari Kiamat, Manusia akan Datang Sendiri atau Berkelompok?

Al-Qur’an telah menyebutkan banyak nama tentang Hari Kiamat. Kali ini kita akan berhenti pada satu nama dalam Surat An-Naba’, Allah berfirman :
Di Hari Kiamat, Manusia akan Datang Sendiri atau Berkelompok?



Al-Qur’an telah menyebutkan banyak nama tentang Hari

Kiamat. Kali ini kita akan berhenti pada satu nama

dalam Surat An-Naba’, Allah berfirman :
إِنَّ يَوْمَ الْفَصْلِ كَانَ مِيقَاتاً

“Sungguh, hari pemisah (Hari Kiamat) adalah suatu

waktu yang telah ditetapkan.” (QS.An-Naba’:17)

 

Salah satu nama Hari Kiamat dalam Al-Qur’an adalah

Yaumul Fasl (Hari Pemisah). Mengapa disebut demikian?

Karena pada hari itu akan terpisah antara mukmin dan

kafir serta orang-orang baik dan durjana. Hari itu

juga memisahkan orang tua dengan anaknya, suami dengan

istrinya dan saudara dengan sanak kerabatnya. Semua

sibuk dengan nasibnya masing-masing. Bukankah Allah

berfirman,
يَوْمَ يَفِرُّ الْمَرْءُ مِنْ أَخِيهِ – وَأُمِّهِ وَأَبِيهِ – وَصَاحِبَتِهِ وَبَنِيهِ – لِكُلِّ امْرِئٍ مِّنْهُمْ يَوْمَئِذٍ شَأْنٌ يُغْنِيهِ

“Pada hari itu manusia lari dari saudaranya, dan dari

ibu dan bapaknya, dan dari istri dan anak-anaknya.

Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai

urusan yang menyibukkannya.” (QS.Abasa:34-37)

 

Di hari itu ada pos-pos yang harus dilewati setiap

manusia. Ada suatu saat dimana tidak ada lagi kata

keluarga, kenalan atau kerabat. Semua akan berpikir

tentang dirinya masing-masing. Walaupun pada pos-pos

lain mereka dapat bertemu kembali dan bisa memberi

syafaat kepada saudaranya jika mendapat Izin Allah

swt.

Dalam ayat yang sama Allah menyebut hari ini sebagai

Miqot yaitu hari yang telah ditentukan. Waktunya tak

akan pernah mundur atau maju.

Namun yang akan jadi fokus kita pada kali ini adalah

pada ayat selanjutnya dari Surat An-Naba’. Allah

berfirman,
يَوْمَ يُنفَخُ فِي الصُّورِ فَتَأْتُونَ أَفْوَاجاً

“(yaitu) pada hari (ketika) sangkakala ditiup, lalu

kamu datang berbondong-bondong.” (QS.An-Naba’:18)

 

Seperti yang kita ketahui bahwa peniupan terompet

sangkakala akan terjadi dua kali. Pertama sebagai

pertanda habisnya waktu dan semua makhluk akan mati.

Lalu tiupan kedua akan dibunyikan sebagai pertanda

dimulainya kehidupan baru.
وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَصَعِقَ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَمَن فِي الْأَرْضِ إِلَّا مَن شَاء اللَّهُ ثُمَّ نُفِخَ فِيهِ أُخْرَى فَإِذَا هُم قِيَامٌ يَنظُرُونَ -٦٨-

“Dan sangkakala pun ditiup, maka matilah semua

(makhluk) yang di langit dan di bumi kecuali mereka

yang Dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sekali lagi

(sangkakala itu) maka seketika itu mereka bangun (dari

kuburnya) menunggu (keputusan Allah).” (QS.Az-Zumar

68)

Namun yang menjadi pertanyaan kita adalah kata Afwaaja

(berbondong-bondong). Apakah manusia akan datang

secara berkelompok di Hari Kiamat?

Ayat ini juga dikuatkan dengan ayat yang lain dalam

Firman-Nya :
يَوْمَ نَدْعُو كُلَّ أُنَاسٍ بِإِمَامِهِمْ فَمَنْ

“(Ingatlah), pada hari (ketika) Kami Panggil setiap

umat dengan pemimpinnya.” (QS.Al-Isra’: 71)

 

Dua ayat ini menyebutkan bahwa manusia akan datang

berbondong-bondong dan berkelompok. Bahkan mereka akan

dikelompokkan dengan pemimpinnya masing-masing. Tapi

bukankah dalam ayat lain Allah Berfirman bahwa manusia

akan datang sendiri-sendiri di Hari itu?
وَكُلُّهُمْ آتِيهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَرْداً

“Dan setiap orang dari mereka akan datang kepada Allah

sendiri-sendiri pada hari Kiamat.” (QS.Maryam:25)

 

Mengapa keterangan ayat ini berbeda dengan ayat

sebelumnya. Apakah keduanya kontradiksi?

Tentu jawabannya Tidak ! Karena tidak ada yang

kontradiksi didalamnya. Namun sekali lagi kita katakan

bahwa di Hari Kiamat manusia akan melalui pos-pos.

Disaat itu mereka terkadang datang berkelompok dan

kadang harus datang sendiri-sendiri, seperti misalnya

ketika berhenti di Pos Perhitungan Amal, mereka harus

menghadap sendiri.

Jadi kedua ayat ini tidak lah kontradiksi, hanya

waktunya saja yang berbeda.

Semoga kita semakin banyak mengenal kedalaman makna

Al-Qur’an sehingga bisa menjadi lentera hidayah bagi

hidup kita.


source : alhassanain
0
0% (نفر 0)
 
نظر شما در مورد این مطلب ؟
 
امتیاز شما به این مطلب ؟
اشتراک گذاری در شبکه های اجتماعی:

latest article

Perbedaan Mukjizat Nabi Muhammad Saw dengan Para Nabi yang Lain
SERI DIALOG MUSLIM DAN KOMUNIS [4]
HARI KEBANGKITAN(2)
Di Hari Kiamat, Manusia akan Datang Sendiri atau Berkelompok?
Tauhid Dalam Ibadah Menurut Pandangan Al-Qur'an
Kaitan antara Keadilan Ilahi dan Penderitaan Hewan
Ibadah Haji dan kunjungan Tuhan kepadanya
FITRAH; BUKTI KONKRET WUJUD TUHAN
Menilik Hikmah Adanya Kiamat
Tuhan Pencipta Ada di sekitar Kita

 
user comment