Indonesian
Friday 26th of April 2024
0
نفر 0

Al-Qur'an Sunni dan Syiah Beda, Hanyalah Fitnah Belaka

Al-Qur'an Sunni dan Syiah Beda, Hanyalah Fitnah Belaka

Direktur Pascasarjana Insitut PTIQ Jakarta, Prof. Dr. M. Darwis Hude, MSi dalam penyampaiannya pada Dialog antar Mazhab yang diselenggarakan Lembaga Internasional Pendekatan antar Mazhab Islam selasa (23/9) menyebutkan, "Adanya perkembangan pesat dalam kemajuan tekhnologi informasi, yang sesungguhnya dengan itu warga dunia dapat menyerap informasi sebanyak-banyaknya, namun sayangnya yang terjadi tetap ada yang buta informasi khususnya dalam hal informasi mengenai perbedaan yang terjadi dalam mazhab-mazhab Islam. "

"Bayangkan, sampai saat ini masih saja ada tudingan-tudingan negatif terhadap kelompok Islam tertentu dengan menyebut Al-Qur'an mereka berbeda. Pandangan semacam ini harus dicegah, karena berpotensi besar melahirkan bibit-bibit perpecahan dan sikap saling mengkafirkan satu sama lain." Tambahnya.

Guru besar Psikologi Pendidikan yang menyelesaikan Doktoralnya di UIN Jakarta tersebut lebih lanjut menyebutkan terjadinya perbedaan mazhab adalah sesuatu yang alamiah. Beliau mengatakan, "Perbedaan pandangan adalah keniscayaan yang tidak bisa ditolak dalam dunia Islam. Selama perbedaan itu masih dalam tahap furuiyah dan bukan ushul agama, maka hal itu masih bisa ditoleransi. Dan bagi saya perbedaan yang terdapat dalam Sunni dan Syiah adalah dalam masalah cabang agama. Sebab Syiah juga masih menyembah Tuhan yang satu, Nabi yang sama, dan mereka juga mengamalkan ibadah-ibadah utama sebagaimana yang diamalkan kaum muslimin lainnya."

"Penyebab maraknya sikap saling mengkafirkan disebabkan karena kurangnya pengetahuan. Karenanya ulama memiliki peran yang sangat penting dalam hal ini. Memang ISIS dengan teologi horor dan aksi kekerasannya sangat berbahaya, namun yang lebih berbahaya lagi dan lebih mengkhawatirkan, adanya tuduhan bahwa Al-Qur'an Sunni dan Syiah itu berbeda, padahal ini hanyalah fitnah belaka. Kaum ulama yang harus berperan aktif untuk mencegah menyebarnya tuduhan-tuduhan yang tidak berdasar tersebut, sebab perintah Al-Qur'an sangat tegas, tidak dibenarkan adanya saling mengkafirkan sesama muslim. " Ungkap cendekiawan muslim kelahiran Soppeng Sulawesi Selatan tersebut.

Lebih lanjut Darwis Hude menyampaikan apresiasi positifnya akan upaya pendekatan dan persatuan yang telah sedemikian aktif dilakukan Republik Islam Iran. "Saya berterimakasih telah diundang untuk melihat masyarakat Iran dari dekat. Bertemu dengan sejumlah ulama, mengunjungi lembaga-lembaga pendidikan dan penelitian Islam terutama pusat penelitan Al-Qur'an yang bagi saya begitu sangat mengagumkan dan belum pernah saya lihat di Negara-negara lain. Kegiatan-kegiatan seperti ini harus lebih intens lagi dilakukan. Terutama kegiatan-kegiatan ilmiah seperti dialog, diskusi, seminar-seminar yang diikuti oleh ulama dan cendekiawan muslim dari berbagai mazhab dan Negara. Adanya dialog dan pertukaran informasi satu sama lain, khususnya dalam penggunaan kitab-kitab Sunni dan Syiah diharap mampu meminimalisir tumbuhnya sikap fanatisme mazhab dan sikap saling mengkafirkan."

Turut hadir sebagai pembicara dalam Dialog Mazhab yang terselenggara di Auditoriom Pazuhesygah Majma Taqrib Qom tersebut, Prof. DR. Aflatun Mukhtar, MA (Rektor UIN Raden Fatah Palembang), Ayatullah Muqtadai, Ayatullah Fayyadhi, serta ulama asal Tunisia, Syaikh Dr. Sayyid Muhammad Al Tijani al Samawi, penulis buku "Tsummahtadaitu" yang versi bahasa Indonesianya, "Akhirnya Kutemukan Kebenaran." Hadir seratusan peserta dari kalangan ulama, pelajar Hauzah Ilmiah, peneliti, dosen, mahasiswa termasuk sejumlah mahasiswa Indonesia di Iran.

 


source : www.abna.ir
0
0% (نفر 0)
 
نظر شما در مورد این مطلب ؟
 
امتیاز شما به این مطلب ؟
اشتراک گذاری در شبکه های اجتماعی:

latest article

MENGENAL NAFS (I)
Dengan siapakah Habil dan Qabil menikah?
Semerbak Harum Mahdi as (Bagian kesembilanbelas)
Mengapa Qabil membunuh Habil?
Apakah Bunda Imam Mahdi Ajf juga tergolong maksum?
Aku Lebih Baik dari Dia
Diantara Karomah Imam Ali bin Musa Ar-ridha as
Shalat dan Munajat di Hari Raya Idul Fitri
Apakah ada ayat al-Quran yang menjelaskan tentang kaum Israel dan Palestina?
Kejumudan dan Pencerahan Pemikiran dalam Perspektif Muthahhari

 
user comment