Indonesian
Friday 19th of April 2024
0
نفر 0

Mengingat bahwa Allah Swt tidak akan dapat dilihat, lantas apa maksud dari “Lamahjubun” yang disebutkan dalam surah al-Muthaffifin?

Mengingat bahwa Allah Swt tidak akan dapat dilihat, lantas apa maksud dari “Kalla innahum ‘an Rabbihim Lamahjubun” yang disebutkan pada ayat 15 surah al-Muthaffifin?

Jawaban Global

Penggunaan kata “hij â b ” tidak serta merta bermakna hijab material; karena dengan memperhatikan dalil-dalil rasional (aqli) dan referensial (naqli) kita tidak akan pernah dapat menyebut Allah Swt sebagai materi. [1]

Karena itu, penggunaan redaksi kata “hij â b ” pada ayat yang dimaksud tidak dapat dimaknai sebagai materi. Sebagaimana pada ayat-ayat lainnya juga menggunakan redaksi kata “hijab” yang bukan bermakna material. Misalnya, “Wa idzâ qara’ta al-Qur’ân ja’alnâ bainaka wa bainalladzina lâ yu’minûna bil akhirati hijâban mastûrâ.”  Artinya bahwa apabila kamu membaca Al-Qur’an, niscaya Kami adakan antara kamu dan orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat suatu tirai yang tertutup . (Qs. Al-Isra [17]:45)

Sehubungan dengan ayat yang menjadi obyek pertanyaan, para ahli tafsir (mufassir) menafsirkan redaksi kata “mahjub” sebagai “mahrum [2] (terhalang) dengan penjelasan bahwa mereka terhalang dari rahmat, kemuliaan, kebaikan dan kedekatan kepada Allah Swt. Karena itu, hal-hal material tidak dapat digunakan pada ayat ini. Pada akhirnya terjemahan ayat Kalla innahum ‘an Rabbihim Lamahjubun” adalah Sekali-kali tidak seperti yang mereka sangka. Sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar terhalang dari Tuhan mereka . ” [3] [iQuest]

Pertanyaan ini Tidak Memiliki Jawaban Detil

Untuk telaah lebih jauh silahkan lihat, Pertanyaan No. 1286 (Site: 1330) ; 14076 (Site: 13845)

 

[1] . Untuk telaah lebih jauh silahkan lihat Pertanyaan 6838 (Site: 6928).  

[2] . Fadhal bin Hasan Thabarsi, Majma’ al-Bayân fi Tafsir al-Qur’ân, jil. 10, hal. 689, Nasir Khusruw, Teheran, 1372 S.   Sayid Muhammad Husain Husaini Hamadani, Anwâr-e Derâkhsyân, jil. 18, hal. 44, Nasyr Kitabpurusyi Luthfi, Teheran, Cetakan Pertama, 1404 H. Nasir Makarim Syirazi, Tafsir Nemune, jil. 26, hal. 263, Dar al-Kutub al-Islamiyah, Teheran, Cetakan Pertama, 1374 S.

[3] . Qs. Al-Muthaffifin (83):15. Terjemahan Persia Ilahi Qumsyei.  

Jawaban Detil

Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban detil.

0
0% (نفر 0)
 
نظر شما در مورد این مطلب ؟
 
امتیاز شما به این مطلب ؟
اشتراک گذاری در شبکه های اجتماعی:

latest article

AlQuran Bukan Produk Budaya
Mengenal Peristiwa Mubahalah
3 Tips Al-Qur’an agar Doa Cepat Terkabul
Filosofi Peringatan Acara Hari Ketiga, Ketujuh, Keempat Puluh dan Haul Kematian
Tafsir Al-Quran, Surat Al-Isra Ayat 1-2
Tanya Jawab mengenai Syafaat dalam Al-Quran
Mengapa Abdul Mutthalib memberikan nama anaknya dengan nama Abdul Uzza?
Apakah makna ibdâ’? Apakah ibdâ’ itu merupakan salah satu sifat Tuhan?
Dosa-dosa Besar dan Dosa-dosa Kecil (4) Wilayah dan Ketaatan
Tafsiran Tauhid Filosofis dan Irfani dalam Surah Tauhid

 
user comment