Indonesian
Thursday 18th of April 2024
0
نفر 0

Imam Hasan Askari, Hujjah Tuhan ke-11 (bagian 3)

Imam Hasan Askari, Hujjah Tuhan ke-11 (bagian 3)

PASCA KESYAHIDAN

Pasca kesyahidan Imam Askari, para sahabat sepakat bahwa Imam Mahdi adalah pengganti Imam terdahulu yang telah ditetapkan Allah Swt. Satu lagi langkah terukur Imam Askari adalah membangun kesiapan masyarakat untuk menyambut masa keghaiban, karena ghaibnya Imam Mahdi adalah masalah yang tidak biasa dan memerlukan persiapan. Sebelum masa keghaiban, para pengikut dan sahabat Ahlul Bait as bisa bertemu langsung dengan Imam dan menyampaikan permasalahan serta pertanyaan mereka.

Tibanya masa keghaiban membuat masyarakat yang terbiasa berhubungan langsung dengan Imam Zaman mereka, berada pada situasi sulit yang tidak memungkinkan untuk bertemu langsung dengan Imamnya. Imam Askari harus mempersiapkan masyarakat menghadapi masa keghaiban, maka dari itu beliau mendidik sejumlah sahabat yang kelak ditugasi memikul tanggung jawab di masa keghaiban Imam Mahdi.

Imam Askari menganjurkan agar masyarakat menemui para fakih dan periwayat hadis Ahlul Bait as dan memperoleh penjelasan tentang ajaran hakiki Islam. Hadis Imam Mahdi ini contohnya, fakih yang menjaga diri dan kesuciannya serta menjaga agamanya, memerangi hawa nafsunya dan mematuhi perintah Allah Swt, maka masyarakat awam harus mengikuti dan bertaklid kepada mereka.

Salah satu karakteristik menonjol Imam Askari adalah tidak pernah tunduk pada penguasa zalim dan tekad kuat beliau untuk menyebarluaskan pemikiran dan ajaran hakiki Islam. Mu'tamid Abbasi, salah satu khalifah Bani Abbas mengakui kapasitas spiritual dan keilmuan Imam Askari. Ia menyaksikan sendiri bagaimana masyarakat mendahulukan Imam Askari dari orang lain.

Ia merasa berlanjutnya aktivitas Imam Askari dapat memperlemah fondasi pemerintahannya. Oleh karena itu, Mu'tamid memutuskan untuk membunuh Imam di saat beliau masih berusia 28 tahun. Lebih dari itu karena dari Imam Askari akan lahir seorang Juru Selamat yang akan membebaskan dunia dari penindasan dan memenuhinya dengan keadilan.

Imam Hasan Askari berkata, kami adalah perlindungan bagi orang-orang yang berlindung kepada kami dan cahaya bagi orang-orang yang mendambakan kesadaran dari kami. Orang-orang yang mencintai kami Ahlul Bait akan bersama kami di surga yang paling tinggi.

0
0% (نفر 0)
 
نظر شما در مورد این مطلب ؟
 
امتیاز شما به این مطلب ؟
اشتراک گذاری در شبکه های اجتماعی:

latest article

Filosofi Peringatan Acara Hari Ketiga, Ketujuh, Keempat Puluh dan Haul Kematian
Tafsir Al-Quran, Surat Al-Isra Ayat 1-2
Tanya Jawab mengenai Syafaat dalam Al-Quran
Mengapa Abdul Mutthalib memberikan nama anaknya dengan nama Abdul Uzza?
Apakah makna ibdâ’? Apakah ibdâ’ itu merupakan salah satu sifat Tuhan?
Dosa-dosa Besar dan Dosa-dosa Kecil (4) Wilayah dan Ketaatan
Tafsiran Tauhid Filosofis dan Irfani dalam Surah Tauhid
Ayatullah Behjat Berbicara tentang Imam Mahdi
Meski Zaid bin Ali as-Sajjad adalah dari Ahlulbait, tetapi mengapa ia mengakui ...
Rahasia Peletakan Kata dalam Al-Qur’an

 
user comment