Indonesian
Saturday 20th of April 2024
0
نفر 0

Meninggalkan dunia tidak selalu benar

Meninggalkan dunia tidak selalu benar



Sepulangnya dari perang Jamal, Imam Ali as memasuki

kota Bashrah. Seseorang bernama Ala’ bin Ziyad Haritsi

mengadukan saudaranya, ‘Ashim, kepada Imam Ali as. Ia

berkata kepada beliau, “Wahai Amirul Mu’minin, aku

mengadukan saudaraku yang bernama ‘Ashim.”

Imam bertanya, “Memang ada apa dengannya?”

Ia menjawab, “Ia telah meninggalkan dunia, mengenakan

pakaian-pakaian yang sudah lama, menyendiri dan

meninggalkan semua orang.”

Tak lama kemudian beliau memerintahkan agar ‘Ashim

dihadapkan kepada beliau. Saat ‘Ashim telah

dihadirkan, Imam berkata, “Hai musuh dirimu sendiri,

setan telah menculik akal pikiranmu. Mengapa engkau

meninggalkan anak istrimu? Apakah engkau mengira Allah

swt tidak ridha jika engkau menikmati rizki halal yang

Ia berikan kepadamu? Di hadapan Allah engkau lebih

rendah dari ini.”

‘Ashim menanggapi perkataan Imam as, “Wahai Amirul

Mukminin, bukannya aku sama saja seperti dirimu?

Engkau sengaja menjalani hidup dengan susah,

mengenakan pakaian-pakaian yang jelek, tidak makan

makanan yang enak… Aku ingin menirumu dan menjalani

jalan yang kau jalani.”

Imam Ali as menepis perkataannya dan menjelaskan, “Aku

berbeda dengan dirimu. Aku memiliki kedudukan yang tak

kau miliki. Aku menyandang kedudukan sebagai seorang

pemimpin. Tugas seorang pemimpin adalah tugas yang

berbeda. Allah swt mewajibkan kepada seorang pemimpin

untuk menjadikan pola hidup rakyat yang paling miskin

sebagai tolak ukur kehidupan pribadinya, agar hidup

selayaknya orang yang paling miskin dalam

pemerintahannya hidup…. Jadi aku menjalani tugaski dan

kamu jalanilah tugasmu.”

0
0% (نفر 0)
 
نظر شما در مورد این مطلب ؟
 
امتیاز شما به این مطلب ؟
اشتراک گذاری در شبکه های اجتماعی:

latest article

MENGENAL PRIBADI FATIMAH AZ ZAHRA
Imam Husein, Simbol Keberanian dan Pengorbanan
10 Hadits Pilihan Sayyidah Fatimah Az-Zahra as.
Peran Imam Baqir as dalam Penyebaran Ilmu
Hak dan Kewajiban Suami-Istri, antara Fikih dan Akhlak (Bagian Kedua)
Peringatan Hari Arbain Imam Husain As
Makna “al-Qurba” pada ayat 23 surah Syura
Kitab Akal dan Jahl
Sejarah Syiah: Sejak Zaman Rasulullah SAW sampai Abad 14 H
Imam Baqir as: Penyibak Ilmu Pengetahuan

 
user comment