Menurut Kantor Berita ABNA, media Rusia melansir berita terjadinya insiden ledakan bom di stasiun Metro Sennaya Square di pusat kotaSt. Petersburg Rusia pada senin (3/4). Pihak terkait Rusia mengkonfirmasi paling sedikit 10 orang tewas dan 50 lainnya cedera dalam insiden ledakan di kereta Metro kota terbesar kedua di Rusia tersebut. Tim kesatuan anti teror Rusia disebutkan menemukan sebuah bom rakitan kedua di stasiun metro lainnya yang berhasil dijinakkan.
Akibat insiden tersebut, pihak kepolisian menutup akses publik ke semua stasiun Metro untuk melakukan penyisiran dan menghindari terjadinya insiden susulan.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, penyelidik sedang menyelidiki insiden ini dan mempertimbangkan semua kemungkinan, termasuk terorisme. Putin tiba di St. Petersburg Senin untuk berbicara pada forum media tahunan yang disponsori oleh gerakan politik yang didukung Kremlin. Dia memberikan ucapan belasungkawa kepada keluarga dari korban yang tewas dan cedera.
Di Moskow, pihak berwenang meningkatkan keamanan di seluruh sistem kereta api bawah tanah di seluruh Russia. Sampai saat ini, belum ada pihak mengaku bertanggungjawab atas insiden tersebut.
Ledakan bom di metro sendiri kembali mengingatkan pada ledakan dahsyat yang mengguncang stasiun metro di Moskow tahun 2010 lalu. Ledakan yang disebabkan oleh aksi bom bunuh diri itu menewaskan setidaknya 38 orang.
