Indonesian
Friday 19th of April 2024
0
نفر 0

Pahala Mendamaikan Orang yang Berselisih

Pahala Mendamaikan Orang yang Berselisih



Sebelumnya kita telah mendengar ayat-ayat Al-Qur’an

yang berisi tentang anjuran yang sangat untuk

mendamaikan orang yang berselisih. Seperti Firman

Allah swt,
فَاتَّقُواْ اللّهَ وَأَصْلِحُواْ ذَاتَ بِيْنِكُمْ

“Maka bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah

hubungan di antara sesamamu.” (QS.Al-Anfal:1)

 

Dan kali ini, kita akan menengok kepada hadist dari

Rasulullah saw tentang besarnya pahala mendamaikan

orang yang berselisih. Rasul bersabda,

“Mendamaikan perselisihan itu lebih utama dari solat

dan puasa”

Mungkin kita akan merasa aneh mendengar hadist ini,

bagaimana usaha mendamaikan itu dapat lebih utama

(afdhol) dari solat ? Bukankah solat itu tiang agama?

Jangan merasa heran dengan hal ini. Salah satu tujuan

dari ibadah adalah menjadikan manusia berakhlak dan

menumbuhkan kepedulian antar sesama. Apa artinya

ibadah jika acuh dengan kondisi sekitarnya? Apa

artinya solat dan puasa jika hobinya mengadu domba?

Al-Ishlah (mendamaikan perselisihan) ini juga sering

disebut sebagai perbuatan yang paling mulia setelah

hal-hal yang wajib. Rasulullah saw bersabda,

“Tidak ada perbuatan yang dilakukan seseorang (setelah

amalan wajib) yang lebih baik dari mendamaikan

diantara manusia. Dia berkata yang baik dan

mengharapkan kebaikan.”

Jadi seorang yang acuh melihat perselisihan

disekitarnya adalah tipe orang yang tidak pernah

mengharapkan kebaikan bagi orang lain. Rasa

kepeduliannya telah mati dan jiwa kemanusiaannya telah

pudar.

Di waktu yang lain, Imam Ja’far As-Shodiq (Guru dari

Imam Madzhab Maliki dan Hanafi) pernah berkata kepada

murid-muridnya, “Maukah kalian aku tunjukkan sedekah

yang dicintai Allah dan Rasul-Nya?”

Mereka menjawab, “Iya..”

Imam pun berkata,

“Mendamaikan sesama jika mereka berselisih dan

mendekatkan mereka jika saling menjauh.”

Sejarah pun menceritakan bahwa beliau sering

menitipkan sejumlah uang kepada murid-muridnya. Mereka

pun bertanya, “untuk apa ini ya imam?” Beliau pun

menjawab, “Untuk persiapan jika ada yang berselisih,

damaikan dengan uang ini.”

Dan pada puncaknya, Rasulullah saw bertanya kepada

para sahabatnya, “Maukah kalian aku kabarkan tentang

derajat yang lebih mulia dari puasa, solat dan

sedekah?”

Mereka menjawab, “Ya, wahai Rasulullah.”

Rasul pun bersabda,

“Yaitu mendamaikan antar sesama (yang berselisih).”

Kemudian beliau melanjutkan sabdanya dengan mengatakan

bahwa siapa yang merusak hubungan antar sesama maka

perbuatan itu akan memutus segala kebaikan dan akan

mengantarkannya kepada kesengsaraan.

Disaat Allah dan Rasul-Nya sangat menganjurkan untuk

mendamaikan perselisihan, mengapa banyak yang

berteriak membela islam dengan mengobarkan perpecahan?

Sungguh mereka beralasan membela Al-Qur’an namun

perbuatan mereka amat jauh dari ajaran suci-Nya.

Jika ingin benar-benar membela Islam, ikuti Al-Qur’an

! Damaikan perselisihan ! Jauhi provokasi dan

perpecahan. Semoga kita termasuk orang-orang yang

peduli dan benar-benar mengikuti ajaran Al-Qur’an.

0
0% (نفر 0)
 
نظر شما در مورد این مطلب ؟
 
امتیاز شما به این مطلب ؟
اشتراک گذاری در شبکه های اجتماعی:

latest article

Tempat Kelahiran Nabi Isa Ibnu Maryam a.s.
Menyingkap Keperibadian hazrat Zainab (A.S)
Akhlak dan Ilmu Akhlak
AlQuran Bukan Produk Budaya
Mengenal Peristiwa Mubahalah
3 Tips Al-Qur’an agar Doa Cepat Terkabul
Filosofi Peringatan Acara Hari Ketiga, Ketujuh, Keempat Puluh dan Haul Kematian
Tafsir Al-Quran, Surat Al-Isra Ayat 1-2
Tanya Jawab mengenai Syafaat dalam Al-Quran
Mengapa Abdul Mutthalib memberikan nama anaknya dengan nama Abdul Uzza?

 
user comment