Dalam pernyataan yang dibuat selama Konferensi Umat Islam Perancis ke-33 yang berlangsung di kota Le Bourget Perancis Senin (16/5), Presiden Dewan Muslim Perancis, Anouar Kbibeche mengatakan, "Sejak serangan terorisme di Paris Perancis tahun lalu, kampanye gerakan Islamophobia semakin meningkat, yang menimbulkan kekhawatiran dikalangan komunitas muslim Perancis.”
“Serangan terhadap masjid dan tempat-tempat aktivitas umat Islam mengalami peningkatan kasus. Sebuah masjid kecil di Ajaccio baru-baru ini dirusak massa. Selain itu, serangan baik dalam bentuk verbal maupun fisik telah dialami hampir setiap muslim di negara ini.” Tambahnya.
Wapres Dewan Muslim Perancis, Ahmet Ogras dalam pernyataannya, mendesak umat Islam untuk membuat suara dan tuntutan mereka didengar.
“Kami komunitas muslim adalah juga elemen masyarakat yang punya hak untuk mengungkapkan pendapat dan menjalankan keyakinan kami. Termasuk untuk bergabung dalam partai politik. Karena itu umat Islam perlu mengungkapkan diri dengan meningkatkan kekuatan rerpesentatif dan daya saing secara positif.” Tambah Ogras.
Amar Lasfar, Persatuan organisasi Islam presiden Perancis, mengatakan, "Kami mengulurkan tangan membantu siapapun tanpa memandang apapun agama mereka, budaya dan nilai-nilai yang mereka anut, atas nama kebersamaan dan masa depan yang sejahtera."
Abdallah Zekri, ketua Kolektif Against Islamophobia Perancis (CCIF), mengatakan organisasinya telah mencatat 704 tindakan anti-Muslim pada tahun 2014, yang meningkat menjadi 905 pada tahun 2015.
Zekri mengatakan ini adalah tingkat tertinggi dari serangan sejak organisasi didirikan pada tahun 2011.
source : abna24