Indonesian
Thursday 18th of April 2024
0
نفر 0

wasiat Nabi SAW untuk Abu Dzar ra

Abu Dzar Al-Ghifari berkata: pada suatu hari aku datang kepada Rasulullah saw, saat itu beliau berada di masjidnya dan tidak ada seorang pun di dalamnya kecuali Rasulullah saw dan A
wasiat Nabi SAW untuk Abu Dzar ra



Abu Dzar Al-Ghifari berkata: pada suatu hari aku datang

kepada Rasulullah saw, saat itu beliau berada di

masjidnya dan tidak ada seorang pun di dalamnya kecuali

Rasulullah saw dan Ali (as) berada di sampingnya. Dalam

suasana yang sunyi di dalam masjid aku berkata kepada

beliau,  “Ya Rasulallah, demi ayahku dan ibuku, berilah

aku suatu wasiat yang dengannya Allah memberi manfaat

padaku.”

Rasulullah saw bersabda: “Baiklah Abu Dzar, aku

memuliakanmu, karena kamu termasuk golongan kami Ahlul

bait. Aku wasiatkan padamu suatu wasiat, maka jagalah

wasiat ini. Karena wasiat ini meliputi kebaikan dan

jalan-jalannya. Jika kamu menjaganya, maka dengannya

kamu akan seperti fulan.

Wahai Abu Dzar, sembahlah Allah seolah-olah kamu

melihat-Nya, jika kamu tidak mampu melihat-Nya,

sesungguhnya Dia melihatmu. Ketahuilah! Sesungguhnya

awal ibadah kepada Allah adalah pengenalan terhadap-

Nya, Dialah Yang Awal sebelum segala sesuatu, sehingga

tidak ada sesuatu sebelum-Nya. Keesaan-Nya tidak ada

yang kedua bagi-Nya; keabadian-Nya tak berakhir; Dialah

Pencipta langit dan bumi, dan segala isinya serta yang

ada di antara keduanya. Dia Maha Lembut dan Maha

Mengetahui; Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Kemudian beriman padaku, mengakui bahwa Allah swt telah

mengutusku bagi seluruh manusia, untuk menyampaikan

berita bahagia dan berita yang menakutkan, mengajak

kepada Allah dengan izin-Nya, menjadi pelita dan cahaya

yang menerangi.

Selanjutnya, mencintai Ahlul baitku yaitu mereka yang

telah dijaga oleh Allah dari segala noda dan disucikan

dengan sesuci-sucinya.

Ketahuilah wahai Abu Dzar: Sesungguhnya Allah azza wa

jalla telah menjadikan Ahlul baitku bagi umatku seperti

bahtera Nuh, orang yang menaikinya akan selamat dan

orang yang membencinya akan tenggelam.

Ahlul baitku juga seperti pintu hiththah Bani Israil,

orang yang memasuki akan aman.

Wahai Abu Dzar, jagalah wasiatku ini maka kamu akan

bahagia di dunia dan akhirat.

Wahai Abu Dzar, ada dua kenikmatan yang diinginkan oleh

umumnya manusia: kesehatan dan kekosongan hati (tidak

terbebani oleh urusan dunia).

Wahai Abu Dzar, manfaatkan dengan sungguh-sungguh

tentang lima hal sebelum (datang) lima hal: mudamu

sebelum tuamu, sehatmu sebelum sakitmu, kekayaanmu

sebelum kefakiranmu, waktu luangmu sebelum kesibukanmu,

hidupmu sebelum matimu.

Wahai Abu Dzar, janganlah menunda amalmu hari ini

karena kamu tidak tahu hari esok. Jika kamu masih ada

pada hari esoknya, maka jadikan hari esok seperti hari

ini. Jika kamu tidak ada hari esok, maka kamu tidak

akan menyesali apa yang kamu lalui hari ini.

Wahai Abu Dzar, betapa banyak masa depan yang tak

tersempurnakan, dan menunggu hari esok yang tak dapat

menyampaikan.

Wahai Abu Dzar, sekiranya kamu melihat ajalmu dan

perjalanannya niscaya kamu akan marah pada angan-angan

dan tipudayanya.

Wahai Abu Dzar, jadilah kamu di dunia seperti orang

asing atau orang yang melintasi jalan. Masukkanlah

dirimu bagian dari penghuni kubur.

Wahai Abu Dzar, jika kamu berada di pagi hari maka

jangan jadikan dirimu sore hari, jika kamu berada di

sore hari maka jangan jadikan dirimu pagi hari.

Manfaatkan sehatmu sebelum datang sakitmu, hidupmu

sebelum matimu, karena kamu tidak tahu apa namamu esok

hari.

Wahai Abu Dzar, waspadai kejatuhanmu diketahui saat

ketergelinciranmu, sehingga itu tak dapat dikatakan

tergelincir.

Kamu tak akan dapat kembali. Tak akan terpuji oleh

orang sesudahmu apa yang kamu tinggalkan. Dan tak dapat

beralasan pada orang sebelummu dengan kesibukan.
(Makarimul Akhlaq, Syeikh Ath-Thabrasi: 459).


source : alhassanain
0
0% (نفر 0)
 
نظر شما در مورد این مطلب ؟
 
امتیاز شما به این مطلب ؟
اشتراک گذاری در شبکه های اجتماعی:

latest article

Peringatan Hari Arbain Imam Husain As
Makna “al-Qurba” pada ayat 23 surah Syura
Kitab Akal dan Jahl
Sejarah Syiah: Sejak Zaman Rasulullah SAW sampai Abad 14 H
Imam Baqir as: Penyibak Ilmu Pengetahuan
HAKIKAT TELAGA KAUTSAR
Kepemimpinan Imam Sajjad as di Era Genting Sejarah Islam
Makna Lain dari Kata Al-Ishlah Dalam Al-Qur’an
Pernikahan Imam Ali as dan Sayidah Fatimah sa
SAYYIDINA HUSAIN BIN ALI, PEMIMPIN PARA SYUHADA

 
user comment