Indonesian
Thursday 18th of April 2024
0
نفر 0

Remaja, Masa Paling Berharga dan Menentukan

Dalam ulasan singkat ini akan dijelaskan mengenai masa remaja menurut perspektif Islam dan solusi atas sebagian problem mereka. Masa remaja adalah salah satu periode kehidupan yang paling baik, bernilai dan sensitif, yaitu waktu yang sangat menentukan bagi masa depan. Setiap keputusan dan langkah seseorang di masa remaja akan mempengaruhi masa depannya. Mungkin saja keputusan itu akan menguntungkannya atau sebaliknya.
Remaja, Masa Paling Berharga dan Menentukan


Dalam ulasan singkat ini akan dijelaskan mengenai masa remaja menurut perspektif Islam dan solusi atas sebagian problem mereka. Masa remaja adalah salah satu periode kehidupan yang paling baik, bernilai dan sensitif, yaitu waktu yang sangat menentukan bagi masa depan. Setiap keputusan dan langkah seseorang di masa remaja akan mempengaruhi masa depannya. Mungkin saja keputusan itu akan menguntungkannya atau sebaliknya.
 
 
 
Remaja adalah masa keemasan, dan para pemuda harus memahami masa yang sangat berharga itu sehingga mereka dapat meraih masa depan dengan baik dengan bersandar kepada kekuatan fisik dan energi berlimpah serta semangat yang luar biasa di masa itu. Kemurnian, kesucian, kelembutan, kebahagiaan, menuntut kemerdekaan dan pembaharuan, mencari kebenaran, dan cenderung kepada spiritualitas adalah sebagian karakter dari masa remaja. Dengan keistimewaan tersebut, remaja dapat mewujudkan semua bakatnya dan menampakkan nilai-nilai keberadaannya.


 
 
 
 
Para pemuda adalah investasi besar bagi setiap negara, di mana pertumbuhan dan kemajuan masyarakat berhubungan erat dengan keselamatan jiwa dan fisik remaja. Masyarakat yang memiliki remaja yang berkomitmen dan berpendidikan adalah masyarakat yang sehat, di mana mereka akan mampu melewati tangga-tangga kemajuan dengan cepat.
 
 
 
Perkembangan industri, pertumbuhan ekonomi, pembangunandankesejahteraan, kemandiriandan keamanan nasional, serta mobilitas ke arah kemajuan di setiap masyarakat akan terwujud jika ada para remaja yang berkomitmen dan berpendidikan. Oleh sebab itu, para remaja selalu menjadi perhatian agama-agama Samawi, aliran pemikiran dan para cendekiawan dunia. PBB menetapkan tanggal 12 Agustus sebagai Hari Remaja Internasional (Hari Remaja Sedunia). Hari Remaja Internasional dideklarasikan dengan slogan "Membangun Dunia yang Lebih Baik Bersama (Bekerjasama) dengan Remaja"(International Youth Day:Building a better World Partnering with Youth).
 
 
 
Menyusul penetapan hari tersebut, PBB meminta semua negara dunia untuk membantu para remaja supaya mereka mencapai kondisi yang lebih baik. Bantuan tersebut dapat dilakukan melalui pengembangan fasilitas, alat dan sumber serta memberikan peluang kepada mereka untuk andil dalam sektor-sektor penting. PBB menyatakan bahwa dewasa ini para pemuda dalam kondisi buruk pekerjaan dan bahkan keamanan kerja bagi mereka sangat rendah.
 
 
 
Selain itu, keyakinan dan sikap percaya diri para remaja telah menjadi lemah karena dikecualikan dari keputusan-keputusan penting dan bahkan tidak dilibatkan dalam keputusan-keputusan tersebut. Oleh karena itu, semua pemerintahan, lembaga swasta, universitas dan individu-individu yang baik dapat membantu para remaja untuk meraih masa depan yang gemilang dengan cara menyiapkan lapangan kerja yang baik dan memberikan peluang kepada mereka untuk berkreativitas.
 
Hari Remaja Sedunia telah diperingati setiap tahun, namun masih banyak para pemuda yang menghadapi berbagai masalah terutama mereka yang tinggal di negara-negara berkembang. Mengenal identitas diri adalah salah satu kebutuhan mendasar bagi para remaja. Para pemuda harus mengetahui bakat yang ada dalam diri mereka dan menentukan tujuan bagi kehidupannya untuk mencapai pertumbuhan, kesejahteraan dan kemakmuran.
 
 
 
Ketika dalam proses membangun diri, para pemuda merupakan sebuah masyarakat dan kehidupan baru yang memerlukan teladan yang terbaik. Dewasa ini, kemajuan teknologi baru dan internet telah menghapus batas-batas geografis. Budaya dan gaya hidup materialistik Barat yang disebarkan oleh media-media Eropa telah memberikan inspirasi negatif kepada para remaja, di mana hal itu tidak sesuai dengan pola budaya asli dan ajaran-ajaran agama Samawi. Akibatnya, para pemuda menghadapi persoalan dan krisis mental dan moral.
 
 
 
Persoalan tersebut muncul karena gaya hidup barat mengesampingkan agama dan spiritualitas. Barat memiliki interpretasiyang sepenuhnya materialistiktentang keberadaandanmanusia. Faktor itulah yang menyebabkan memburuknya krisis identitas di masyarakat Barat khususnya di antara para pemuda.
 
 
 
Menurut pandangan Islam, remaja memiliki jiwa yang murni dan hati yang lembut. Masa remaja adalah masa terbaik untuk pertumbuhan spiritual dan pengembangan jiwa manusia. Banyak para nabi mencapai derajat kelayakan untuk menerima wahyu dan kedudukan tinggi, dan sampai kepada derajat Nubuwah disebabkan ibadah-ibadah mereka di masa remaja.
 
 
 
Rasulullah Saw bersabda," Aku menasihati kalian tentang remaja untuk berbuat baik, di mana mereka memiliki hati yang lebih lembut dan lebih menerima keutamaan. Allah Swt mengutusku sebagai seorang nabi untuk menyampaikan kabar gembira tentang rahmat Ilahi dan menakut-nakuti mereka dengan azab Allah (Swt). Para remaja menerima perkataanku dan menjalin perjanjian kecintaan denganku, tetapi orang-orang tua menolak ajakanku dan menentangku."
 
 
 
Imam Jakfar Shadiq as berkata, "Sesungguhnya orang yang paling dicintai di sisi Tuhan adalah remaja belia dan tampan yang mempersembahkan masa muda dan ketampanannya di jalan ketaatan kepada Tuhan Yang Maha Besar. Allah (Swt) akan membanggakannya di hadapan para malaikat dan berfirman: ini adalah hamba-Ku yang sejati."
 
 
 
Sementara itu, mengabaikan agama dan moral adalah ciri dari budaya Barat. Penghapusan agama dari kehidupan manusia akan menyebabkan kevakuman sehingga wajar jika masyarakat Barat saat ini menghadapi persoalan sosial yang serius.
 
 
 
Salah satu masalah yang dihadapi remaja dewasa ini adalah kecanduan terhadap narkoba dan obat-obatan terlarang. Para pemuda lebih beresiko terhadap narkoba disebabkan keragaman keinginan dan rasa ingin tahu yang tinggi dalam diri mereka. Jika keyakinan agama para remaja lemah maka mereka akan dengan mudah terjerumus kepada hal-hal yang dilarang.
 
 
 
Kecanduan narkotika akan menyebabkan para remaja menjadi lemah, tanpa tujuan dan tidak peduli dengan diri dan masa depannya. Mereka yang seharusnya menghabiskan waktunya untuk belajar di pusat-pusat pendidikan dan tempat-tempat ibadah, justru sibuk di tempat-tempat maksiat dan melakukan hal-hal yang menyimpang.
 
 
 
Salah satu kebutuhan penting remaja adalah terpenuhinya dorongan seksual melalui jalan yang sah yaitu dengan jalan pernikahan. Pernikahan legal akan menciptakan ketenangan jiwa dan pemikiran, menjaga dan menguatkan iman dan spiritualitas, memelihara kemurnian dan kesucian, menjauhkan diri dari kemunkaran dan perbuatan asusila, serta menghindarkan manusia dari penyakit-penyakit saraf dan mental. Rasulullah Saw bersabda,  "Barang siapa yang menikah, maka akan memperoleh setengah dari agamanya. Oleh karena itu, bertakwalah kepada Allah untuk menjaga setengahnya yang lain."
 
 
 
Sementara itu, buah pemikiran materialisme danhedonismeBaratadalah kebebasan seksualdan runtuhnyasistem dan tatanan keluarga. Sebab, ketika manusia didefinisikan hanya sebagai wujud materi dan terbebas dari pandangan moral dan masalah seksual, maka dengan sendirinya tatanan keluarga akan hancur.
 
 
 
Gencarnya media Barat yang menyebarkan pornografi termasuk film-film tak bermoral telah mengurangi kecenderungan remaja untuk melakukan hubungan legal melalui pernikahan. Hal itu tentunya juga akan merusak bangunan keluarga sebagai tempat untuk mendidik manusia-manusia berkualitas.
 
 
 
Krisis pemikiran dan moral di Barat telah sampai pada kondisi di mana praktek-praktek tak wajar dan tidak etis seperti homoseksual telah diakui sebagai Hak Asasi Manusia. Meningkatnya kelainan jiwa, depresi, stress, cemas, bunuh diri dan kejahatan-kejahatan lainnya di antara para pemuda adalah dampak dari krisis moral di Barat.
 
 
 
Tidak adanya keterlibatan para remaja dalam pekerjaan-pekerjaan sensitif dan keputusan-keputusan penting negara merupakan salah satu masalah mereka. Rasulullah Saw meyakini pentingya untuk melibatkan para pemuda dalam urusan pemerintahan Islam. Beliau menyerahkan pekerjaan-pekerjaan besar kepada remaja. Misalnya, Nabi Muhammad Saw berulang kali memberikan tugas penting kepada Imam Ali as yang masih remaja untuk menjadi komandan pasukan Islam dan mengajak masyarakat kepada Islam.
 
 
 
Pada tahun kelima dari kenabian, sekelompok Muslimin berhijrah ke Habasyah disebabkan gangguan dari kaum Musyrikin Mekah. Rasulullah Saw menunjuk seorang pemuda berumur 25 tahun bernama Jakfar bin Abi Thalib untuk memimpin rombongan tersebut, padahal tugas itu adalah tugas yang sangat berat dan berbahaya.
 
 
 
Ketika Rasulullah Saw telah mendirikan pemerintahan Islam di Madinah, beliau memberikan saham lebih banyak kepada para pemuda Muslim untuk menangani sektor-sektor pelaksanaan, managemen, pemerintahan dan budaya. Pada tahun kedelapan hijriah setelah berakhirnya Perang Hunain, seorang pemuda 21 tahun bernama Attab bin Usaid juga ditunjuk Rasulullah sebagai gubernur Mekah ketika beliau hendak meninggalkan kota tersebut.
 
 
 
Di akhir usia Rasulullah Saw, beliau juga mengangkat Usamah bin Zaid sebagai komandan pasukan yang dikirim ke medan tempur melawan Romawi, padahal Usamah waktu itu baru berumur sekitar 20 tahun. Pasukan yang dipimpin remaja tersebut kembali dengan ghanimah.
 
 
 
Namun demikian, usia remaja dan vitalitas bukan satu-satunya kriteria dipilihnya remaja dalam pemerintahan, tetapi keutamaan, akhlak, nilai moral dan kemanusiaan merupakan syarat utamanya. Rasulullah Saw bersabda, "Bukan berarti setiap yang besar memiliki keutamaan dan kebaikan; namun hanya pemilik keutamaan kemanusiaan dan keislaman yang bisa besar dan memiliki tanggung jawab." (IRIB Indonesia/RA)


source : irib
0
0% (نفر 0)
 
نظر شما در مورد این مطلب ؟
 
امتیاز شما به این مطلب ؟
اشتراک گذاری در شبکه های اجتماعی:

latest article

Tafsir Al-Quran, Surat Al-Isra Ayat 1-2
Tanya Jawab mengenai Syafaat dalam Al-Quran
Mengapa Abdul Mutthalib memberikan nama anaknya dengan nama Abdul Uzza?
Apakah makna ibdâ’? Apakah ibdâ’ itu merupakan salah satu sifat Tuhan?
Dosa-dosa Besar dan Dosa-dosa Kecil (4) Wilayah dan Ketaatan
Tafsiran Tauhid Filosofis dan Irfani dalam Surah Tauhid
Ayatullah Behjat Berbicara tentang Imam Mahdi
Meski Zaid bin Ali as-Sajjad adalah dari Ahlulbait, tetapi mengapa ia mengakui ...
Rahasia Peletakan Kata dalam Al-Qur’an
Apakah proses kesaksian Khuzaimah terkait dengan ayat terakhir surah al-Taubah itu benar ...

 
user comment