Berbagai tokoh dan kubu politik Lebanon menyambut inisiatif dan prakarsa Sekjen Gerakan Perlawanan Islam Lebanon (Hizbullah), Sayid Hassan Nasrullah.
Seperti diberitakan IRNA, pidato Sayid Hassan Nasrullah pada Sabtu malam terkait ledakan teror di Borj al-Barajneh dan prakarsanya untuk menyelamatkan Lebanon mendapat sambutan luas dari berbagai kubu politik. Reaksi pertama muncul dari Saad al-Hariri, ketua Gerakan al-Mustaqbal dan ia menilai prakarsa Sayid Hassan positif dan konstruktif.
Sayid Hassan Nasrullah di pidatonya menekankan, kondisi positif yang baru terbentuk di Lebanon melalui kesepakatan yang berujung pada pembentukan sidang parlemen atau sikap kemanusiaan dan nasional pasca ledakan teror Borj al-Barajneh harus dimanfaatkan untuk membawa negara ini melewati kendala serta krisis dan menghadapi badai politik dan keamanan.
Ketua parlemen Lebanon, Nabih Berri terkait hal ini mengatakan, inisiatif Sayid Hassan Nasrullah dan jawaban Saad Hariri merupakan dua langkah positif di kondisi sulit dan sikap mereka selaras dengan jadwal program dialog nasional.
Sementara itu, Koran al-Jumhuriyah Lebanon hari Ahad (15/11) menulis, perdana menteri Lebanon mengaku atas iklim politik pasca seruan Sayid Hassan Nasrullah untuk menggalang kesepahaman dan penyelesaian diplomatik menyeluruh serta reaksi positif atas seruan tersebut, khususnya oleh Saad al-Hariri.
Fouad Siniora, ketua fraksi al-Mustaqbal di parlemen hari Ahad saat diwawancarai Koran al-Safir mengatakan, prakarsa Sayid Hassan Nasrullah merupakalan langkah untuk meniti jalan yang tepat dan menunjukkan kecenderungan untuk menyelesaikan krisis dan kendala yang ada.
Dalam hal ini, Nohad Machnouk, menteri dalam negeri menekankan, statemen Sayid Hassan Nasrullah dan jawaban positif Saad Hariri saling menyempurnakan dan berlanjutnya dialog untuk mencegah instabilitas politik dan tensi sektarian dan ancaman keamanan adalah hal yang sangat penting.
Walid Jumblatt, ketua Partai Sosialis Progresif Lebanon menyambut prakarsa sekjen Hizbullah untuk menyelesaikan kendala Lebanon dan menuntut segera dilakukan penunjukan presiden.
Lebanon hampir 535 hari tidak memiliki presiden. (IRIB Indonesia/MF/SL)
source : irib