Indonesian
Friday 19th of April 2024
0
نفر 0

Masalah Umat Islam Bisa Selesai dengan Dialog, Bukan lewat Perang

Menurut Kantor Berita ABNA, Hadhrat Ayatullah al Uzhma Makarim Shirazi dalam pengantar pelajaran Kharij Fiqh yang diasuhnya di Masjid A’dzham Qom Republik Islam Iran menyinggung penghinaan Imam Masjidil Haram Mekah kepada rakyat Iran dan pengkafiran umat muslim Syiah. Beliau ber
Masalah Umat Islam Bisa Selesai dengan Dialog, Bukan lewat Perang

Menurut Kantor Berita ABNA, Hadhrat Ayatullah al Uzhma Makarim Shirazi dalam pengantar pelajaran Kharij Fiqh yang diasuhnya di Masjid A’dzham Qom Republik Islam Iran menyinggung penghinaan Imam Masjidil Haram Mekah kepada rakyat Iran  dan pengkafiran umat muslim Syiah. Beliau berkata, “Kejadian ini terjadi justru hanya berselang dua tiga pekan sebelumnya mereka mengadakan konferensi internasional yang bertemakan penentangan terhadap paham takfiri namun yang terbukti justru mereka sendiri yang sibuk  mengkafirkan sesama muslim bahkan menegaskan perang yang sesungguhnya dipicu kepentingan politik bahwa perang tersebut adalah perang antara Sunni dan Syiah.”

Beliau lebih lanjut mengingatkan, “Kalian justru memulai pengkafiran terhadap sesama muslim dari kota yang paling suci dalam dunia Islam, bahkan hakikatnya menunjukkan kepada dunia betapa rusaknya manhaj kalian.”

Ulama marja taklid muslim Syiah tersebut menambahkan, “Dengan kemunculan kelompok berpaham takfiri seperti ISIS, Jabhah Nusrah dan Al Qaedah dan kekejian-kekejian yang mereka lakukan, menunjukkan bahwa paham takfiri sangat bertentangan dengan rasional dan nash-nash yang sangat terang dalam Al-Qur’an dan As Sunnah. Melihat bencana yang ditimbulkan dengan keberadaan ISIS dan kelompok-kelompok takfiri lainnya, maka sudah semestinya ulama-ulama Islam tidak memberi dukungan dan membuat jarak dengan mereka. Yang harus dilindungi dan dibela adalah kepentingan umat Islam, bukan kepentingan satu golongan tertentu, apalagi dibaliknya ada kepentingan politik dan motif ekonomi.”

Masih tetap ditujukan kepada ulama-ulama Arab Saudi, Ayatullah Makarim Shirazi mengatakan, “Kalian telah mengizinkan dan meridhai negara-negara Islam dirusak. Kembalilah kalian kepada pangkuan umat Islam. Apa yang kalian inginkan dan cari di Yaman?. Dalam pandangan Iran dan semua umat muslim Syiah, bahwa masalah Yaman bisa diselesaikan dengan cara damai dan dialog. Tanyakan saja apa yang dikehendaki rakyat Yaman secara keseluruhan mengenai masa depan negara mereka sendiri. Bukan malah melakukan agresi yang jusru menelan korban dari rakyat sipil sendiri.”

Guru besar Hauzah Ilmiah Qom yang juga seorang ahli tafsir terkemuka tersebut mengatakan, “Di Suriah tanpa memperhatikan apa yang dikehendaki mayoritas rakyat Suriah, pemberontak didanai dan berdatangan dari banyak negara untuk menjatuhkan pemerintahan yang sah. Mengapa kalian tidak peduli dengan apa yang dikehendaki rakyat dan semua tempat harus kalian hancurkan, lalu kalian menimpakan kesalahan kepada Iran, bahwa Iran telah mendukung Suriah dan Yaman. Pelaku kerusakan adalah mereka yang buta dan tidak tau mau tahu apa yang menjadi keinginan rakyat mayoritas pada suatu negara.”

Beliau melanjutkan, “Apakah rakyat Irak, Yaman dan Suriah tidak memiliki hak untuk membela dan mempertahankan diri? Sekarang ketika rakyat Yaman berkata, kami siap untuk duduk dan berdialog untuk membicarakan pemerintahan baru, namun mengapa mufti kalian malah mengatakan menyerang dan melakukan agresi adalah cara terbaik untuk mengatasi masalah Yaman. Apakah perang berkesesuaian dengan hikmah yang ditekankan dalam ajaran Islam?.”

Marja Taklid ini kemudian mengingatkan, “Mereka adalah ulama yang hidup dalam imajinasi dan khayalan, modal mereka adalah kedustaan dan penghinaan, mereka mengatakan Iran dan Syiah menghendaki Mekah dan Madinah dalam penguasaan mereka untuk kemudian dihancurkan. Skandal yang terjadi di Jeddah oleh petugas bandara Arab Saudi sudah cukup menjadi bukti, akan kedok dan topeng kalian.”

“Kami menghendaki kebaikan bagi semua, jauhlah sifat saling mengkafirkan dan kembalilah kepada pangkuan Islam. Kalian dimata kami adalah teman, dan Islam mengajarkan untuk menyelesaikan masalah dengan cara penuh hikmah, perang dan pembantaian hanya akan menjadikan masalah menjadi semakin pelik. Begitupun jika kami melakukan hal yang sama, maka kalian berhak untuk mengingatkan dan menasehati.” tambahnya.

Sambil mendoakan agar umat Islam sedunia bisa keluar dari jebakan masalah yang menghimpit, Ayatullah Makarim Shirazi menegaskan, “Kami optimis bahwa dialog yang dilakukan berdasarkan prinsip Islam dapat menyelesaikan banyak masalah yang dihadapi kaum muslimin saat ini. Insya Allah semoga Allah Swt menyadarkan dan membangunkan siapa saja yang masih lalai, sehingga muslim dunia dapat terselamatkan dari hal-hal yang tidak diinginkan.”


source : abna
0
0% (نفر 0)
 
نظر شما در مورد این مطلب ؟
 
امتیاز شما به این مطلب ؟
اشتراک گذاری در شبکه های اجتماعی:

latest article

Revolusi Islam Telah Berikan Identitas dan Independensi Kepada Bangsa Iran
Obat Marah: Membaca al-Quran dan Berwudhu
Bahas Masalah Kebangsaan, Presiden Jokowi Bertemu Habibie dan Try Sutrisno
Sunni-Syiah Peringati Maulid Nabi Saw di Ponpes YAPI Bangil
Cristiano Ronaldo sebut Anak-anak Aleppo Pahlawan yang Sesunguhnya
Dalam 5 Tahun, MUI Terbitkan 13.136 Sertifikat Halal
Hamas Tuduh Arab Sengaja Biarkan Masjidil Aqsa Diserang
Pelayanan Majma Jahani Ahlul Bait kepada Peziarah Arbain di Karbala
Muslim Bulgaria Kian Tertekan
Pertemuan Rahbar dengan Keluarga Syuhada Penjaga Makam Suci

 
user comment