Indonesian
Thursday 28th of March 2024
0
نفر 0

Apakah Agama Muncul Dari Rasa Takut ?

Apakah Agama Muncul Dari Rasa Takut ?



Will Durant, seorang sejarawan kenamaan Barat, di dalam buku sejarahnya,ketika membahas “Sumber-sumber Agama””. Menukil pendapat Luctrius, seorang filsuf Romawi, bahwa rasa takut adalah ibu para dewa! Dan bagian rasa takut yang paling penting ialah rasa takut dari kematian. Atas dasar ini, manusia pertama tidak dapat meyakini bahwa kematian adalah satu fenomena alam. Oleh karena itu, mereka senantiasa menganggap bahwa sebab metafisis yang menjadi penyebab kematian itu.
Senada dengan teori diatas, B.Russel berkata, “Aku berasumsi bahwa sumber agama –sebelum segala sesuatunya- ialah rasa takut. Rasa takut bersumber dari musibah-musibah alam, dari peperangan dan sebagainya. Rasa takut dari pekerjaan-pekerjaan salah yang dilakukan manusia ketika syahwat mendominasi.

Kekeliruan asumsi ini akan tampak jelas bila para pendukung asumsi ini sepakat bahwa akar keyakinan kepada Tuhan dan agama tidak memiliki dasar metafisis. Dan tentu saja, harus ditemukan sebuah faktor alam semesta ini. sebuah faktor yang akhirnya kembali kepada prasangka dan khayalan belaka. Oleh karena itu, mereka senantiasa melihatnya dalam kerangka cabang dan melupakan kerangka aslinya.
Benar bahwa iman kepada Tuhan memberikan kekuatan spritual dan ketenangan kepada manusia. Benar bahwa manusia akan bersikap prawira dalam menghadapi kematian dan berbagai peristiwa pelik yang dialamunya; terkadang beruoa sikap pengorbanan. Akan tetapi, mengapa kita lupakan faktor-faktor yang kerap hadir secara telanjang di hadapan mata manusia, yakni sistem semesta yang berlaku atas bumi dan langit ini, kehidupan flora dan fauna, dan keberadaan manusia?

Dengan kata lain, meskipun manusia tidak memiliki ilmu anatomi dan fisiologi semisalnya, seketika mencermati struktur mata, telinga, hati, tangan. Dan kakinya, ia akan melihat sebagai sebuah bangunan yang menakjubkan dan kokoh. Bangunan kokoh dan menakjubkan ini niscaya tidak dapat dimengerti bila bersumber dari gejala-gejala aksidental dan faktor-faktor yang tidak masuk akal. Sekuntum bunga, seekor lebah, matahari dan bulan dan alurnya yang tertata apik serta fenomena-fenomena semesta lainnya merupakan contoh gamblang dari kenyataan itu.

Kenyataan ini senantiasa hadir di hadapan manusia semenjak dulu hingga kini dan ia merupakan faktor utama adanya iman kepada Tuhan. Lantaran melalaikan realitas nyata ini, akhirnya mereka mencari-cari faktor iman kepada Tuhan dan agama, lalu menyimpulkan bahwa semua itu disebabkan oleh rasa takut dan kedunguan manusia. Atribut yang dapatkita lekatkan kepada mereka adalah “dungu” dalam menghadapi realitas telanjang ibi dan “takut” terhadap kemajuan ideologi agama, sebab mereka melepaskan jalan utama dan terang ini, menampakkan kaki di jalan yang tak menentu, serta bersandarkan kepada asumsi-asumsi yang tak berdasar.

0
0% (نفر 0)
 
نظر شما در مورد این مطلب ؟
 
امتیاز شما به این مطلب ؟
اشتراک گذاری در شبکه های اجتماعی:

latest article

IMAM HASAN AL-MUJTABA AS, PENGAYOM UMAT YANG TABAH
Kasih Sayang, Poros Agama Tuhan
KISAH IDRIS AS. NABI ALLAH YANG DIANGKAT KE LANGIT
Konsep insan kamil menurut Islam
Meninjau (kembali) Waktu Berbuka Puasa
Takwa dan Sabar Sebagai Tameng Dalam Menghadapi Cobaan Bag. 2
Revolusi Mukhtar Tsaqafi Dimulai
Dianggap Nistakan Agama, Habib Rizieq Dilaporkan ke Polisi
Gejala Awal Autisme Dapat Dideteksi Sejak Usia 6 Bulan
Mesjid dan Anak-anak Kita

 
user comment