Indonesian
Friday 29th of March 2024
0
نفر 0

kisah hidup Nabi Isa As (2)



Masa Pertumbuhan
Satu-satunya risalah Nabi Isa As pada masa-masa awal setelah lahir adalah menetapkan makam kenabiannya dan bahwa ibunya tidak berdosa. Namun ia belum lagi memikul tanggung jawab untuk memberikan petunjuk dan menyampaikan agama Ilahi. Pada saat yang sama bahaya yang dilancarakan oleh sekelompok Yahudi mengancam jiwa Nabi Isa As. Allah Swt menuntun mereka berdua ke tempat yang aman; negeri yang tinggi memiliki keamanan dan air yang mengalir[8] sehingga di tempat itu Nabi Isa melalui masa-masa pertumbuhan dan menyiapkan dirinya untuk menyampaikan risalah samawi. Pada sebagian riwayat disebutkan bahwa tempat itu adalah Najaf.[9]
 
Masa Kenabian
Nabi Isa As tumbuh dalam pangkuan dan gemblengan Bunda Maryam hingga mencapai usia 7 atau 8 tahun. Dalam masa ini, Nabi Isa mendapatkan tugas untuk menghidayahi Bani Israel dan menyelamatkan mereka dari kesesatan.[10]
Allah Swt mengajarkan kitab Taurat dan Injil kepada Nabi Isa dan menganugerahkan kepada hikmah dan ilmu khusus-Nya.[11]
Allah Swt sebagaimana mengaruniai pelbagai mukjizat kepada para nabi lainnya, juga mengaruniai kepada Nabi Isa As mukjizat supaya ia dapat menetapkan kenabiannya kepada masyarakat.
Salah satu mukjizatnya adalah ia dapat menciptakan burung dari lempung. Ia meniupkan ruh dan membentuknya dengan izin Allah Swt sehingga lempung berubah menjadi seekor burung. Allah Swt memberikan izin kepadanya guna menyembuhkan orang buta. Salah satu mukjizat Nabi Isa yang sangat menakjubkan adalah menghidupkan orang mati. Ia dengan perintah Allah Swt menghidupkan beberapa orang. Ia bahkan mengabarkan kepada masyarakat makanan yang mereka santap dan mereka simpan.
Hidangan langit adalah salah satu mukjizat lain Nabi Isa yang dipenuhi akibat permintaan Hawariyun (murid-murid khusus Nabi Isa). Hidangan makanan dari langit turun dan meski jumlah roti dan ikan hanya sembilan biji,[12] namun dapat mengeyangkan empat ribu orang.[13]
Dengan adanya semua mukjizat ini, hanya segelintir orang yang beriman kepada Nabi Isa dan yang paling menonjol adalah Hawariyun. Jumlah Hawariyun adalah dua belas orang dan yang paling pandai di antara Hawariyun adalah al-Wiqa.[14] Namun orang-orang dari Bani Israel yang memilih kufur mendapatkan laknat Nabi Isa[15] dan sesuai dengan sebuah riwayat disebutkan bahwa mereka menjadi hewan jadi-jadian yaitu mereka berubah menjadi hewan.[16]
 
Perjalanan Akhir Nabi Isa As
Sebagian Yahudi yang menyimpan permusuhan kepada Nabi Isa berencana untuk membunuhnya. Akibat pengkhianatan salah seorang Hawariyun yang bernama Yahuda Iskariot yang tidak beriman kepada Nabi Isa dalam hatinya dan termasuk sebagai seorang munafik membongkar tempat persembunyian Nabi Isa As dan musuh segera menyergap di tempat itu. Mereka menangkap seseorang yang mirip dengan Nabi Isa As. Orang-orang Kristen dan orang lain meyakini bahwa musuh telah menyalib Nabi Isa para hari Jumat kemudian membunuhnya. Namun setelah berlalulnya tiga hari dari kematian Nabi Isa, hari Minggu ia kembali hidup dan naik ke langit.[17]
Namun kitab samawi al-Quran menolak bahwa Nabi Isa As telah disalib dan dibunuh. Al-Quran menyatakan:
Dan lantaran ucapan mereka, “Sesungguhnya Kami telah membunuh al-Masih, Isa putra Maryam, rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Qs. al-Nisa [4]:157-158)
Benar, Allah Swt menjaganya dari kejahatan musuh-musuhnya dan membawanya ke langit hingga mengembalikanya ke bumi hingga pada masa kemunculan Imam Mahdi Ajf dan menunaikan salat di belakangnya.[18]


Catatan :
[1]. “Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya, “Jadilah” (seorang manusia) , maka jadilah dia.”(Qs. Ali Imran [3]:59)  
[2].  (Ingatlah), ketika istri ‘Imran berkata, “Ya Tuhan-ku, sesungguhnya aku menazarkan kepada-Mu anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat (di Baitul Maqdis). Karena itu, terimalah (nazar) itu dariku. Sesungguhnya Engkau-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” Maka tatkala istri ‘Imran melahirkan anaknya, ia pun berkata, “Ya Tuhan-ku, sesungguhnya aku melahirkan seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada-Mu dari setan yang terkutuk.” Lalu Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakaria pemeliharanya. Setiap kali Zakaria masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakaria berkata, “Hai Maryam, dari mana kamu memperoleh (makanan ) ini?” Maryam menjawab, “Makanan itu berasal dari sisi Allah Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab. (Qs. Ali Imran [3]:35-37)
[3].  “Yang demikian itu adalah sebagian dari berita-berita gaib yang Kami wahyukan kepadamu (hai Muhammad), padahal kamu tidak hadir beserta mereka ketika mereka melemparkan pena-pena mereka (untuk mengundi) siapa di antara mereka yang akan memelihara Maryam. Dan kamu tidak hadir di sisi mereka ketika mereka bersengketa.” (Qs. Ali Imran [3]:44)
[4]. “Dan ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al-Qur’an pada saat ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur (Baitul Maqdis). Maka ia membentangkan tabir antara dirinya dan mereka (sehingga tempat menyepi itu siap untuk digunakan sebagai tempat ibadah); lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya, lalu ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna. Maryam berkata, “Sesungguhnya aku berlindung darimu kepada Tuhan Yang Maha Pengasih, jika kamu seorang yang bertakwa.” Ia (Jibril) berkata, “Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci.” Maryam berkata, “Bagaimana mungkin aku akan memiliki seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusia pun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!” Jibril berkata, “Demikianlah adanya. Tuhan-mu berfirman, “Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan agar Kami dapat menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan.’” Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh.” (Qs. Maryam [19]16-22)  
[5]. Burqi, Ahmad bin Muhammad bin Khalid, al-Mahâsin, jil. 2, hal. 537, Qum, Dar al-Kutub al-Islamiyah, Cetakan Kedua, 1371 S.  
[6].  Muhamad bin Yakub Kulaini, al-Kâfi, Riset oleh Ali Akbar Ghaffari dan Muhammad Akhundi, jil 1, hal. 465, Tehran, Dar al-Kutub al-Islamiyah, Cetakan Keempat, 1407 H.
[7]. Sayid Hasyim bin Sulaiman Bahrani, al-Burhân fi Tafsir al-Qur’ân, jil. 3, hal. 707, Qum, Muassasah Bi’tsat, Cetakan Pertama, 1374 S.  
[8].  “Dan Kami telah menjadikan (Isa) putra Maryam beserta ibunya suatu bukti yang nyata bagi (kekuasaan Kami), dan Kami melindungi mereka di suatu tanah tinggi mendatar yang aman dan memiliki sumber-sumber air bersih yang mengalir.” (Qs al-Mukminun [23]:50)  
[9]. Sayid Hasyim bin Sulaiman Bahrani, al-Burhân fi Tafsir al-Qur’ân, jil. 3, hal. 707, Qum, Muassasah Bi’tsat, Cetakan Pertama, 1374 S.  
[10]. Muhamad bin ‘Ayyas Bahrani, Tafsir al-‘Ayyâsyi, Riset oleh Rasul Mahallati, jil. 1, hal. 174, Tehran, al-Mathba’ah al-‘Ilmiah, Cetakan Pertama, 1380 S.
[11].  “Dan Allah akan mengajarkan kepadanya al-Kitab, Hikmah, Taurat, dan Injil.” (Qs. Ali Imran [3]:48)
[12]. Muhammad Baqir Majlisi, Bihâr al-Anwâr, jil. 14, hal. 249, Beirut, Dar Ihya al-Turats al-‘Arabi, Cetakan Kedua, 1403 H.  
[13]. Tafsir Mansub ila al-Imâm al-Hasan al-‘Askari, hal. 195, Qum, Madrasah Imam Mahdi Ajf, Cetakan Pertama, 1409 H.  
[14]. Syaikh Shaduq, Muhamad bin Ali, al-Tauhid, hal. 421, Qum, Daftar Nasyr Islami, Cetakan Ketiga, 1398 H.  
[15].  “Telah dilaknat orang-orang kafir dari Bani Isra’il melalui lisan Dawud dan Isa putra Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas.” (Qs. al-Maidah [5]:78)
[16]. Ali bin Ibrahim, Tafsir al-Qummi, jil. 1, hal. 176, Dar al-Kitab, Cetakan Keempat, 1367 S.
[17]. Injil Yohanes 20:25
[18]. Yahya bin Hasan Ibnu Bithriq, Umdah ‘Uyun Shihâh al-Akhbâr fi Manâqib Imâm al-Abrâr, hal. 430, Qum, Daftar Nasyr Islami, Cetakan Pertama, 1407 H.

0
0% (نفر 0)
 
نظر شما در مورد این مطلب ؟
 
امتیاز شما به این مطلب ؟
اشتراک گذاری در شبکه های اجتماعی:

latest article

Siapakah ayah Ibrahim yang sebenarnya?
Apakah sebelum Islam berkembang di Mekah, disamping ada penyembahan berhala ada juga ...
Siapakah orang yang mengantarkan makanan kepada Nabi Muhammad Saw selama beliau berada di ...
Apa alasan Nabi Khidir membunuh seorang anak kecil?
Apa bedanya antara tahwil, tabdil dan nasakh?
Kapan dan pada masa siapa Bunda Maryam dan Bunda Asiyah Sa wafat? Dimanakan keduanya ...
Al-Qur’an ditinjau dari tiga aspek merupakan mukjizat, 1. Lafaz; 2. Kandungan; 3. ...
Siapakah nama ibu kandung Nabi Ibrahim As?
Apa makna kuniyah itu? Dan apa maksud Abu al-Qasim yang dijadikan sebagai kuniyah ...
Tolong jelaskan tentang biografi dan kepribadian Uwais al-Qarni? Apakah benar peristiwa ...

 
user comment