Indonesian
Thursday 28th of March 2024
0
نفر 0

Kisah Nabi Isa as dan Seorang Nenek Tua

Kisah Nabi Isa as dan Seorang Nenek Tua



Ketika nabi Isa as meminta kepada Allah Swt untuk ditunjukkan seorang yang memiliki kecintaan melebihi dirinya, Allah Swt menuntun nabi Isa as untuk menemui seorang nenek tua yang hidup di pinggir laut. Ketika sampai dalam pencarian orang tua tersebut, nabi Isa as melihatnya hidup di dalam sebuah reruntuhan gubuk dan dengan tubuh yang lumpuh dan mata yang buta, dia bersandar di sebuah sudut. Dan ketika nabi Isa as mendekat dan memperhatikannya dengan seksama, ia terdengar tengah sibuk melafadhkan pujian dzikir. “Alhamdulillah, puji syukur kepadamu Ya Allah, atas apa yang Kau beri, atas apa yang Kau indahkan dan atas apa yang Kau dermakan kepadaku.”

Nabi Isa as seketika itu merasa takjub, dengan kondisi tubuh yang sudah lumpuh dan hanya mulutnya yang masih berfungsi, tapi mengapa dia tetap melakukan pujian pujian kepada Allah.? Nabi Isa as berkata kepada dirinya sendiri,” Dia adalah wali Allah dan aku telah masuk ke gubuknya tanpa izinnya. Oleh karena itu lebih baik aku keluar terlebih dahulu lalu meminta izin dan kemudian aku masuk.” Nabi Isa as kembali ke penghujung gubuk tempat ia masuk dan berkata: “ Assalamu alaika ya aamatallah.” “Waalaika salam ya ruhullah.” Jawab orang tua itu. Nabi Isa as lantas bertanya, “ wahai nyonya, bukankah engkau tidak dapat melihatku?”  “Tidak” kata orang tua tersebut.

Lalu nabi Isa as bertanya lagi, “Lantas darimana kau tahu bahwa aku adalah Ruhullah?”. “Tuhan yang menyuruhmu menengok aku, juga telah berkata kepada ku bahwa seorang bernama Ruhullah akan menemuiku.” Dengan izin orang tua tadi, nabi Isa as pun masuk ke dalam gubuk, kemudian bertanya, “Apa yang telah tuhan berikan kepadamu, sehingga dengan kondisi ini pun kau masih bersyukur? Rasa syukurmu itu untuk apa?” Orang tua itu berkata : “apa yang telah diberikan kepadaku itu telah diambil, namun apakah Dia mengambilnya begitu saja? Apakah sewaktu Dia ingin mengambil apa yang telah diberikan kepadaku, Dia menengok kepada ku terlebih dahulu lalu mengambilnya?” Nabi Isa menjawab : “tentu, Dia akan menengokmu terlebih dahulu lalu mengambilnya.” Dia (nenek) berkata : oleh karena itulah, aku senang dengan perhatiannya (Tengokan-Nya) itu. Tuhan tidak melakukan itu kepada yang lain tapi kepadaku. Maka pantaslah hal itu untuk disyukuri.

Begitulah hubungan orang tua itu dengan Tuhan, adapun kita, ketika di timpa suatu musibah kita akan berpikir bahwa Allah Swt menjatuhkan dan mempersulit kita. Padahal sebagian dari musibah itu adalah balasan atas dosa-dosa kita sehingga kelak di hari kiamat Allah tidak memberikan azab kepada kita. Sebagian dari kesusahan itu juga merupakan peringatan atas sikap lalai kita terhadap sang Pencipta. Dan juga Allah Swt ingin kita lebih dekat dengannya dan dengan sikap sabar terhadap masalah-masalah, Dia ingin kita mendapat pahala yang lebih besar. Bukankah itu adalah sebuah nikmat yang patut kita syukuri? Dan apakah kita sudah bersyukur?.

0
0% (نفر 0)
 
نظر شما در مورد این مطلب ؟
 
امتیاز شما به این مطلب ؟
اشتراک گذاری در شبکه های اجتماعی:

latest article

Puasa Ramadhan dalam tradisi Islam Syiah (bag satu)
Ciri-Ciri Dikuasai Hawa Nafsu
Larangan Allah Mendekati Perbuatan Keji
Dalil Naqli Dan Aqli Adanya Penyerangan Rumah Fatimah sa
Kumpulan Fatwa Rahbar Seputar Taqlid
Di manakah letaknya gua Ashabul Kahfi?
Pengorbanan nan Indah di Mata Al-Aqilah
Amalan Hari Raya Idul Ghadir
Studi Kritis Hadits "Berpegangan kepada al-Quran dan as-Sunnah"
Doa Nadi Ali dan kegunaannya

 
user comment