Indonesian
Thursday 18th of April 2024
0
نفر 0

IMAM MAHDI AS DALAM PERSFEKTIF AGAMA-AGAMA

IMAM MAHDI AS DALAM PERSFEKTIF AGAMA-AGAMA

Kedatangan Seorang Juru Penyelamat
Semenjak dahulu kala, kedatangan seorang juru penyelamat di akhir zaman adalah sebuah keyakinan yang telah diterima oleh semua kalangan. Mereka selalu mengenangnya dan menanamkan keyakinan tersebut di dalam benak mereka. Hingga sekarang pun, setelah beribu-ribu abad berlalu, kita masih dapat menemukan bukti-bukti historis tentang hal itu.

Salah seorang penulis menegaskan , "Pada dasarnya, fotorisme (keyakinan tentang periode akhir zaman dan kemunculan seorang juru penyelamat yang selalu ditunggu-tunggu) adalah sebuah keyakinan fundamental di dalam agama-agama Yahudi, Zoroaster, Kristen dengan ketiga alirannya (Katholik, Protestan dan Ortodoks), para peyakin kenabian pada umunya dan agama Islam pada khususnya. Hal itu telah dibahas secara mendetail di dalam pembahasan-pembahasan teologis agama-agama langit." (Majmû'eh-ya Hekmat, tahun ketiga, no. 1 dan 2, makalah Sayid Hadi Khosrou-shahi.).

Sangat banyak sekali kabar gembira kitab-kitab suci berkenaan dengan Imam mahdi as yang telah sampai kepada kita. Sebagian ulama telah mengumpulkannya dalam sebuah buku yang diberi judul "Besyârât-e 'Ahdain" (Kabar Gembira Di Dalam Dua Kitab Perjanjian). Bahkan, ada sebagian orang yang mengklaim bahwa di dalam buku-buku peninggalan Mesir kuno juga terdapat indikasi-indikasi terhadap hal ini.

Pada kesempatan ini, marilah kita simak bersama pernyataan dan kabar gembira yang sempat sampai kepada kita tentang kedatangan seorang juru penyelemat di akhir zaman sebagai peninggalan dari masyarakat dan peradaban kuno yang layak kita renungkan bersama.

Sebelumnya perlu diketahui bahwa ketika mereka mengungkapkan seorang juru penyelamat di akhir zaman, mereka menyebutkan nama-nama tertentu yang akrab di telinga masyarakat kala itu. Dengan demikian, meskipun nama yang termaktub di dalam buku-buku itu bukan al-Mahdi, tapi maksud mereka adalah al-Mahdi yang telah dijanjikan tersebut.


Zoroaster

Sushians, Sang Juru Penyelemat
Dalam buku-buku referensi agama Zoroaster terdapat pernyataan yang tak terhingga berkenaan dengan kemunculan Imam Mahdi as. Mari kita perhatikan pernyataan-pernyataan tersebut di bawah ini:

a. Dalam kitab Zand, salah satu kitab suci agama Zoroaster, dalam pembahasan bahwa kejahatan akan lenyap dan orang-orang saleh akan mewarisi bumi setelah orang-orang lalim terbasmi, disebutkan demikian, "Laskar Ahriman (orang-orang lalim) akan selalu berperang melawan laskar-laskar Izadan (putra-putra tuhan langit), dan pada umumnya, laskar Ahriman selalu memenangkan peperangan itu. Akan tetapi, kemenangan mereka ini tidak sampai dapat membasmikan laskar Izadan. Hal itu dikarenakan pada saat sulit seperti itu, akan selalu datang pertolongan dari Ourmazd tuhan langit kepada Izadan, putra-putranya, dan peperangan mereka ini akan berlanjut selama 9 tahun. Setelah itu, kemenangan besar akan berpihak kepada Izadan dan mereka akan berhasil membasmi laskar Ahriman. Seluruh kekuasaan Ahriman berpusat di bumi dan mereka tidak memiliki jalan ke langit. Setelah kemenangan Izadan dan terbasminya Ahriman, seluruh alam semesta akan mencapai kebahagiaan aslinya dan Bani Adam akan duduk di atas singgasana kesejahteraan."( Besharat-e 'Ahdain, hal. 237.).

b. Di dalam Ghatha, salah satu bagian dari empat bagian kita suci Avesta (pasal 8 dan 9) terdapat beberapa berita gembira berkenaan dengan kemunculan Imam Mahdi as dan kekuasaan beliau yang mendunia. Revolusi agung beliau ini akan terjadi di akhir zaman sesuai dengan janji-janji para nabi as. Dalam kitab tersebut disebutkan, "Ketika balasan orang-orang yang berdosa ini telah tiba, negaramu pada waktu itu wahai Muzda akan dipimpin oleh Bahman. Umat manusia (pada waktu itu) telah melupakan segala kebohongan. Kami berharap akan termasuk golongan mereka yang memulai kehidupan baru ini."

c. Begitu juga, di dalam Gatha tersebut disebutkan berita gembira tentang kemunculan satu-satunya juru penyelamat umat manusia dalam sebuah pasal yang berjudul "Pagi Hari". Bunyi berita gembira tersebut adalah "Wahai Muzda, kapankah pagi hari itu akan tiba dan kapankah agama yang sejati akan mendominasi dunia dengan membawa ajaran-ajaran para pembebas yang sangat logis? Siapakah orang-orang yang akan mendapatkan pertolongan Bahman? Untuk memberitahukan hal ini, aku telah memilihmu wahai Ahura-muzda."

Setelah menukil kedua berita gembira yang terdapat dalam Gatha tersebut, penulis buku "Besharat-e 'Ahdain" berkomentar: "Dalam catatan kakinya, penerjemah kitab Gatha menafsirkan Bahman yang telah disebutkan dalam kedua kabar gembira sebagai delegasi Ahura-muzda yang sangat kuat, maha benar dan penuntut keadilan. Berdasarkan hal ini, penjelasan atas kedua cuplikan berita gembira tersebut adalah sebagai berikut:

Di akhir zaman sebelum terjadinya hari kebangkitan universal, orang-orang yang berdosa akan mendapatkan balasan duniawi atas segala perbuatan mereka melalui tangan seorang delegasi kekuatan mutlak, kebenaran, kekudusan dan keadilan Ilahi yang sangat kokoh. Pemerintahan yang penuh dengan kesejahterann ini hanya akan dimiliki oleh orang-orang yang telah meninggalkan segala kebohongan dan melupakan segala tindak kejahatan.

Sungguh masa yang cemerlang itu adalah sebuah pagi hari yang pemerintahan Ilahiah yang benar mulai tumbuh dan agama yang benar ini, agama abadi umat akhir zaman akan mendominasi seluruh dunia. Sebuah agama yang telah memuat seluruh ajaran para nabi, dan satu-satunya delegasi kekuatan dan keadilan Ilahi tersebut akan menyebarkan dan merealisasikan seluruh ajaran salih dan terpuji para pemimpin umat manusia itu.

Jelas bahwa kedua frase tersebut membicarakan tentang kemunculan Imam Mahdi as, meskipun ia tidak menyebutkan nama beliau. Akan tetapi, pemerintahan universal dan keadilan yang mencakup seluruh dunia yang telah diprediksikannya adalah sebaik-baik pertanda atas (pemerintahan) figur agung Ilahi tersebut."( Besharat-e 'Ahdain, hal. 10-11, setelah mukadimah cetakan ke-2).

d. Jamasb memiliki sebuah sebuah buku yang terkenal bernama "Jamasb-nameh". Buku ini memuat seluruh peristiwa dunia, baik yang telah terjadi maupun yang akan datang. Kitab ini juga menjelaskan biografi para raja, nabi, washî dan para wali Allah. Ketika ia menukil sebuah ucapan Zoroaster tentang para nabi, ia menulis tentang Nabi Islam saw dan pemerintahan Imam Mahdi as yang abadi, serta Raj'ah sekelompok orang yang sudah meninggal dunia ke dunia ini demikian: "Nabi bangsa Arab adalah seorang nabi terakhir yang muncul di antara pegunungan Mekah. Ia adalah seorang penunggang onta dan kaumnya adalah para penunggang onta. Ia makan bersama dengan para hambanya dan duduk sebagaimana layaknya para hamba. Ia tidak memiliki bayangan dan dapat melihat di belakang kepalanya sebagaimana melihat di depan wajahnya. Agamanya adalah agama yang paling mulia dan kitabnya akan membatalkan seluruh kitab-kitab yang lain. Pemerintahannya akan membasmikan seluruh pemerintahan kaum 'Ajam. Ia akan membasmi seluruh agama Majusi dan kerajaan dan menghancurkan seluruh tempat api penyembahan. (Dengan demikian), masa pemerintahan Pishdadiyan, Kiyaniyan, Sasaniyan dan Ashkaniyan akan berakhir."

Setelah itu, ia menulis berkenaan dengan Imam Mahdi as demikian: "Dari anak cucu putri Nabi itu yang dikenal dengan sebutan matahari dunia dan jujungan wanita semesta alam akan muncul satu orang yang akan menjadi seorang raja di dunia ini dengan ketentuan dari Yazdan. Ia adalah pengganti terakhir Nabi itu di dunia ini (Mekah) dan pemerintahannya akan bersambung kepada hari kiamat. Setelah kerajaannya usai, dunia akan berakhir, langit akan tergulung, bumi akan tenggelam ke dalam air, dan gunung-gunung akan sirna. Ia akan menangkap Ahriman yang menentang Yazdan dan selalu bermaksiat kepadanya, lalu ia akan menghukum dan membunuhnya.

Nama agamanya adalah sebuah hujah yang konklusif (qath'i)dan benar. Ia akan mengajak makhluk kepada Yazdan, dan akan menghidupkan makhluk, baik yang baik maupun yang jahat. Ia akan memberi pahala kepada orang-orang yang baik dan memberikan ganjaran kepada orang-orang yang jahat. (Pada masanya), sangat banyak orang baik dan nabi yang akan hidup kembali, dan ia akan menghidupkan sebagian orang-orang yang jahat, para musuh tuhan dan para penentang. Ia akan menghidupkan sebagian raja-raja yang telah membuat fitnah-fitnah di dalam agama dan membunuh hamba-hamba Yazdan yang baik. Ia akan membunuh seluruh pengikut Ahriman dan orang-orang lalim. Nama raja itu adalah Bahram.

Kemunculannya akan terjadi di akhir zaman ... Kemunculannya itu akan terjadi ketika kaum Mongol menang atas kaum Persia dan kota-kota Oman hancur karena ulah seorang raja dari 'Ajam. Setelah itu, ia akan keluar, berperang dan membunuh Dajjal. Ia akan terus menjelajah hingga merebut Konstantinopel dan mengibarkan bendera iman dan Islam di sana. Tongkat merah Nabi Musa menyertainya dan cincin dan mahkota Sulaiman berada pada dirinya. Jin, manusia, hewan, bangsa burung dan hewan-hewan buas akan berada di bawah perintahnya ....

Ia akan menyatukan seluruh agama dunia sehingga agama Yahudi dan Zoroaster akan sirna. Seluruh nabi Allah, orang-orang bijak, putra-putri peri, hewan, bangsa burung, segala jenis binatang, awan, angin dan orang-orang yang bercahaya wajahnya akan berkhidmat kepadanya ...."( Lama'ât an-Nûr, jilid 1, hal. 23-25.)

Jamasb dikenal dengan julukan orang agung dan bijak dalam dunia sastra Persia dan Arab. Orang-orang Persia dan Arab juga menisbatkan beberapa prediksi kepadanya. Sepertinya, ia adalah seorang bijak yang ahli dalam ilmu perbintangan. Menurut pengakuan penulis buku "Habîb as-Sair", "Ia adalah murid Lukman dan saudara Goshtasb. Ia memiliki kemahiran yang sempurna dalam ilmu perbintangan."

Pengarang buku "Besharat-e 'Ahdain" setelah menukil berita gembira dari buku Jamasb tersebut menulis tentang kehidupannya dalam catatan kakinya, "Para ahli sejarah menulis, 'Jamasb, saudara Goshtasb bin Suhrab hidup setelah 4996 tahun Nabi Adam turun ke bumi. Selama beberapa waktu ia pernah belajar dari Zoroaster dan juga pernah menjadi murid Chankarmakhajeh, seorang ilmuan berkebangsaan India. Dalam "Jamasb-nameh"nya ia telah melakukan prediksi (tentang masa depan) sejak dari masa ia hidup hingga 5000 tahun mendatang. Kuburannya terletak di Khofrak, Persia."( Besharat-e 'Ahdain, hal. 243.)

e. Begitu juga dalam buku Jamasb berkenaan dengan pemerintahan makmur Imam Mahdi as, perdamaian yang mendominasi dunia binatang, terbasminya kelaliman dan kebejatan, kemanunggalan pemerintahan dunia, kesepakatan umat manusia untuk memeluk agama Islam, dan bahwa beliau akan mengikuti jalan Islam, agama kakek beliau disebutkan, "Salah seorang dari anak cucu Hasyim akan muncul dari negeri orang-orang 'Ajam. Ia adalah seorang yang tegap. Ia akan mengikuti agama kakeknya. Ia akan menuju ke Iran dengan bala tentara yang sangat banyak dan menciptakan kemakmuran, serta memenuhi bumi ini dengan keadilan. Karena keadilannya srigala mau meminum dari dari satu air dengan kambing.

Jumlah penduduk dunia akan bertambah banyak dan usia akan bertambah panjang sehingga seseorang dapat memiliki lima puluh orang putra dan putri. Gunung dan padang rumput akan dipenuhi oleh manusia dan binatang layaknya kemeriahan sebuah sebuah pesta pernikahan.

Semua orang akan kembali kepada agama seorang penguji cinta (Muhammad) dan segala bentuk kejahatan akan sirna dari dunia ini sehingga setiap orang akan lupa bahwa ia harus memiliki persenjataan. Jika kuungkapkan segala kebaikan pada masa itu, niscaya kehidupan yang sedang kita jalani ini akan menjadi pahit."( Besharat-e 'Ahdain, hal. 258, menukil dari buku Jamasb-nameh.).

f. Dalam buku "Bahman Yasht" telah disebutkan tentang kemunculan seorang figur luar biasa yang bernama Sushians (Juru Penyelamat Agung). Berkenaan dengan tanda-tanda kemunculannya ia berkata, "Tanda-tanda menakjubkan akan muncul di langit yang mengindikasikan kemunculan sang juru penyelamat dunia itu. Ia akan memerintahkan beberapa malaikat dari arah barat dan timur untuk menyampaikan pesannya ke seluruh penjuru dunia."( Uu Khahad Amad, hal. 108.).

g. Ketika Goshtasb menanyakan tentang bagaimana Sushians akan muncul dan memimpin dunia, Jamasb Sang Bijak menjelaskan, "Sushians akan menyebarkan agama ke seluruh dunia dan membasmi kemiskinan. Ia akan menyelamatkan Izadan dari tangan Ahriman dan menjadikan seluruh umat manusia satu pemikiran, satu ucapan dan satu perilaku."( Ibid. menukil dari Jamasb-nameh, hal. 121-122.).

Perlu kami tekankan di sini bahwa keyakinan tentang kemunculan Sushians ini sudah mendarah daging di tengah-tengah masyarakat Persia kuno sehingga ketika mereka mengalami kekalahan perang dan pasang-surutnya kehidupan, mereka selalu menyelamatkan dirinya dari rasa keputusasaan dengan mengingat akan kemuculan seorang juru penyelamat yang kuat tersebut.

Saksi nyata atas realita ini adalah dalam peperangan Qadisiah, setelah Rustam Farrukh-zad, komandan pasukan terkenal itu meninggal dunia, Yazdgerd, raja terakhir dinasti Sasaniyan terpaksa harus melarikan diri bersama seluruh anggota keluarganya.
Ketika ia sedang keluar dari istana Madain, sambil memandang balkon istananya yang megah ia berkata kepadanya, "Wahai balkon istanku, salam atasmu! Aku sekarang akan pergi dari sisimu hingga aku akan kembali lagi kepadamu bersama salah seorang putraku yang sekarang belum tiba kemunculannya."

Sulaiman ad-Dailami bercerita, "Suatu hari aku bertamu kepada Imam ash-Shadiq as. Aku bertanya kepada beliau tentang maksud Yazgerd dari ucapannya "salah seorang putraku" tersebut. Beliau berkata, 'Ia adalah Mahdi yang telah dijanjikan (kemunculannya) dan al-Qâ`im dari keluar Muhammad yang akan muncul di akhir zaman dengan perintah Allah. Ia adalah putraku yang keenam dan putra dari putri Yazdgerd. Dengan demikian, Yazdgerd adalah ayahnya juga." (Bihâr al-Anwâr, jilid 51, hal. 164.).

Karena Shahzanan yang lebih dikenal dengan sebutan Syahrbanu-menurut riwayat yang terkenal-, ibunda Imam Sajjad adalah putri Yazdgerd, dapat dipahami bahwa ia adalah ayah Imam Mahdi as yang sejati.


Hindu

Kalki, Sang Juru Penyelamat
Para pengikut agama Hindu tidak meragukan konsep adanya seorang juru penyelamat di akhir zaman dan mereka selalu mengingatnya di kitab-kitab suci mereka. Mereka meyakini bahwa pada periode besi, periode "Kali" sebagai periode keempat dan terakhir dunia ini, Kalki akan muncul. Kalki adalah jelmaan kesepuluh tuhan Wishnu (tuhan penjaga) yang akan datang pada masa dimana hanya seperempat dari ajaran agama diamalkan dan kelaliman mendominasi seluruh dunia.( Movahhediyan, Ali, Gooneh-shenasi-ye Andishe-ye Mau'ood dar Adyan-ne Mokhtalef, majalah Haft Aseman, nomor 12 dan 13.). Ia akan muncul dengan menunggangi kuda putih dengan menggenggam pedang berkilat bak batu meteor untuk membasmi kelaliman dan kejahatan. Ia akan membasmi segala bentuk kematian, Yama (baca: kebejatan) dan akan menang atas segala kekuatan yang menentangnya.

Kalki di dalam kerangka pemikiran para pengikut agama Hindu adalah seorang figur Ilahi dan menyatu dengan kedudukan tuhan yang tak terbatas. .( Movahhediyan, Ali, Gooneh-shenasi-ye Andishe-ye Mau'ood dar Adyan-ne Mokhtalef, majalah Haft Aseman, nomor 12 dan 13.).

Dalam sebuah kitab suci para pengikut agama Hindu berkenaan dengan karakteristik juru penyelamat umat manusia ini disebutkan, "Akibat dunia ini akan kembali ke tangan seseorang yang mencintai tuhan, salah seorang hamba-Nya yang istimewa dan namanya adalah sebuah nama yang sangat mulia."( Arman-shahr dar Adyan, majalah Pegah-e Hauzeh, nomor 24, hal. 2.).

Kalki memiliki kedudukan istimewa di dalam keyakinan para pengikut agama Hindu dan gambarnya yang berbentuk seorang penunggang kuda putih yang berwibawa dengan pedang terhunus di tangan dapat ditemukan di setiap pojok ruangan pameran seni mereka.( Movahhediyan, Ali, Gooneh-shenasi-ye Andishe-ye Mau'ood dar Adyan-ne Mokhtalef, majalah Haft Aseman, nomor 12 dan 13, hal. 117.).

Berdasarkan keyakinan agama Hindu, Kallki akan membumihanguskan pemerintahan orang-orang tak layak dan membentuk sebuah pemerintahan yang mendunia, penyebar keadilan dan berporos kepada agama murni. Atas dasar ini, dalam sebuah kitab suci mereka ditegaskan, "Tangan kebenaran akan datang dan pengganti terakhir akan muncul. Ia akan mendominasi seluruh arah Timur dan Barat dan memberikan petunjuk kepada seluruh makhluk di seluruh penjuru dunia."( Kharou-shahi, Hadi, Mosleh-e Jahani, hal. 60.)


Budha

Maitreya Sang Penyelamat
Keyakinan tentang adanya seorang juru penyelamat di akhir zaman sangat erat hubungannya dengan konsep "Maitreya". Dalam bahasa Sansekreta, maitreya berarti orang yang penyayang. Meskipun persentase keyakinan terhadap konsep "Maitreya" dalam sekte-sekte Budha yang baraneka-ragam sangat berbeda, akan tetapi semua sekte itu tersebut meyakini adanya konsep "Maitreya" ini. Dalam seni pahat Budha, sosok Maitreya ini digambarkan sebagai orang yang duduk dan siap akan beranjak berdiri. Hal ini mengindikasikan bahwa ia siap untuk bangkit kembali (qiy âm).

Dalam sebuah buku sejarah Budha yang membahas sejarah Srilangka, terdapat pembahasan yang bersangkutan dengan masalah bangkitnya kembali Maitreya tersebut. Dalam buku itu disebutkan, "Setelah Budha sampai ke Nirwana yang agung dan dunia mengalami dekadensi moral (yang dahsyat), setelah lima ribu tahun dari Budha terakhir berlalu, ajaran-ajaran Budha akan tenggelam dan usia umat manusia akan berkurang sebanyak sepuluh tahun. Pada masa ini, roda kehidupan akan berbalik dan kehidupan umat manusia akan berubah. (Hal ini akan berlanjut) hingga usia umat manusia akan mencapai 80.000 tahun. Dengan panjangnya usia umat manusia dan tersedianya lahan untuk penyebaran ajaran-ajaran Budha ini, akan datang seorang penunjuk jalan. Ia akan mendatangkan kebahagiaan dan kesejahteraan bagi umat manusia dan menyebarkan ajaran-ajaran Budha. Setelah kondisi seperti surga ini tersedia dengan baik, Maitreya akan turun dari langit. (Dengan itu) ia akan menyempurnakan kebudhaannya dan mengajarkan ajaran-ajaran Budha kepada orang-orang mulia."

Menurut pendapat sebagian para peneliti, Budha menisbatkan nasab juru penyelamat itu kepada junjungan para makhluk di dunia dan akhirat. Ia juga menyifati hasil-hasil kebangkitannya demikian, "Kerajaan dunia akan berakhir di tangan putra junjungan para makhluk di dunia dan akhirat. Ia adalah seseorang yang memimpin seluruh dunia, menunggangi awan, menyatukan agama Allah dan menghidupkannya kembali."


Yahudi

Juru Penyelamat Yang Terzalimi
Sebagai kaum yang mengaku pengikut Nabi Musa as, mereka juga sedang menunggu kedatangan seorang juru penyelamat. Dalam kitab-kitab suci mereka, seperti kitab Nabi Danial, kitab Nabi Hajja, kitab Nabi Shafaniya, kitab Nabi 'Isy'iya dan kitab Zabur Nabi Daud telah disebutkan realita ini. Bahkan, dalam "Nabuet Hayyild" (Wahyu Kecil) terdapat banyak penjelasan tentang masa kemunculan Rasulullah saw, peristiwa tentang masa Bi'tsah, tanda-tanda akhir zaman, Raj'ah dan karakteristik Imam Mahdi as.

Jika kita mencermati seluruh kitab suci agama Yahudi dalam hal ini, akan kita dapati bahwa juru penyelamat yang akan muncul menyelamatkan umat ini adalah tiga figur besar sejarah kemanusiaan. Mereka adalah Nabi Isa, Nabi Muhammad dan Imam Mahdi as. Meskipun demikian, mereka bukannya beriman kepada mereka, malah mereka menentang ketiga juru penyelamat tersebut.
Mereka mungkin bisa menyelamatkan diri dari Nabi Isa dan Muhammad, akan tetapi, akhir masa kehidupan mereka berada di tangan Imam Mahdi as. Dalam beberapa hadis disebutkan bahwa sebagian kelompok Yahudi akan memngikuti Dajjal ketika Imam Mahdi dan dan Nabi Isa muncul, dan ketika Dajjal berhasil dibunuh, mereka pun akan dibasmi seluruhnya.( Besyârât-e 'Ahdain, hal. 7; Khorsyîd-e Maghrib, hal. 55-56.)


Kristen

Mahdi Sang Penyelamat
Dalam agama Kristen, terdapat kabar gembira yang lebih jelas berkenaan dengan sang juru penyelamat di akhir zaman dibandingkan dengan kitab-kitab suci sebelumnya. Hal itu disebabkan oleh dua hal:

a. Kedekatan masa kemunculan Nabi Isa dengan masa kemunculan Imam Mahdi as secara global. Hal itu dikarenakan-seperti telah kita ketahui bersama-Nabi Isa adalah nabi terakhir dari sekian silsilah kenabian sebelum diutusnya Nabi Muhammad saw.

b. Terdapatnya tahrif dan perubahan yang relatif lebih sedikit terhadap kitab-kitab suci agama ini dibandingkan tahrif yang terjadi terhadap kitab-kitab suci agama Yahudi.

Kita dapat menemukan kabar gembira itu dalam kitab-kitab suci pokok mereka. Yaitu Injil Matta, Luqa, Marqus dan Yuhanna. Dalam Injil Barnabas pun-meskipun kitab ini tidak begitu dipercayai oleh para ulama Krsiten-juga terdapat kabar gembira yang dapat kita renungkan bersama.

0
0% (نفر 0)
 
نظر شما در مورد این مطلب ؟
 
امتیاز شما به این مطلب ؟
اشتراک گذاری در شبکه های اجتماعی:

latest article

Imam Muhammad Al-Mahdi ajf
Rahasia dan Filsafat Kegaiban
Apakah Imam Mahdi Lebih Mampu Tegakkan Keadilan Dibanding Para Imam yang Lain?
Imam Mahdi : Suatu Kajian Teks*
Imam Askari as dan Persiapan Periode Ghaibah Imam Mahdi as
Hadis-hadis Nabawi Tentang Kabar Gembira Munculnya Imam Mahdi as
Filsafat dari Nama Rasulullah Saw
Lahirnya Sang Mentari, Imam Mahdi as
Harapan Imam Mahdi as Dari Lapisan Masyarakat*
IMAM MAHDI AS DALAM PERSFEKTIF AGAMA-AGAMA

 
user comment