Indonesian
Thursday 28th of March 2024
0
نفر 0

Istri Pria yang Dibakar Massa Berharap Anaknya Bisa Belajar di Pesantren

Istri Pria yang Dibakar Massa Berharap Anaknya Bisa Belajar di Pesantren
 
 
 Siti Zubaidah, istri Muhammad Al-Zahra (MA)—pria yang meninggal dunia karena dibakar massa setelah diduga mencuri amplifier dari sebuah mushalla di Bekasi, berharap Alif Saputra, anak mereka bisa mengikuti pendidikan di pondok pesantren. Hal itu agar Alif mengikuti jejak ayahnya yang juga lulusan pondok pesantren.
“Harapannya si Alif ingin dipondokin, biar ikuti jejak ayahnya. Dulu pernah mondok di Bogor sebelum (menikah) sama saya,” ujarnya kepada NU Online  saat ditemui di kediamannya di  Kampung Jati, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Sabtu (5/8) siang.
Wanita 25 tahun yang kini tengah mengandung anak kedua usia 6 bulan, menambahkan Alif sering menanyakan di mana ayahnya.
“Kalau Maghrib suka diajak shalat di mushala. Kemarin juga nanyain, ‘Abi kok nggak shalat, enggak Allah Allah (menyebut Allahu Akbar saat melakukan gerakan shalat?’ Saya jawab, abi sudah tidur,” lanjut Zubaidah sambil menahan tangisnya.
Seperti ramai diberitakan, MA yang berprofesi sebagai ahli reparasi alat-alat elektronik dituduh mencuri amplifier di mushalla Al-Hidayah di Desa Hurip Jaya, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Selasa (1/8) pukul 16.30 WIB. Tuduhan itu membuat orang-orang melakukan penyiksaan hingga menyebabkan kematian.
Karena kesedihannya, Zubaidah mengaku tidak enak makan. Siang itu wajahnya tampak sayu menyambut kedatangan sejumlah pihak yang bersimpatik atas musibah yang menimpa keluarganya. Selain NU Online, Zubaidah menerima kunjungan MUI Kabupaten Bekasi, Jawara Jaga Kampung (Jajaka) Bekasi, Karang Taruna, dan NU Care-LAZISNU.
Dari NU Care-LAZISNU, Zubaidah juga menerima uang santunan, satu eksempalar Al-Qur’an, mukena, serta sepeda untuk Alif. Direktur Penyaluran NU Care, Slamet Tuhari mengungkapkan, meninggalnya MA membuat kesedihan mendalam bagi banyak pihak.
Dugaan pencurian yang dilakukan MA yang belum tentu terbukti, namun menyebabkan massa melakukan penyiksaan dan membakar hidup-hidup, sungguh mengusik nilai kemanusiaan.
“NU Care-LAZISNU sebagai lembaga kemanusiaan, sangat tersentuh dengan kejadian ini. Apa pun alasannya, apa yang dilakukan mereka (pelaku pembakaran), sangat tidak manusiawi dan melanggar hukum,” kata Slamet.
NU Care juga mengagendakan untuk memberikan biaya persalinan dan modal usaha Zubaidah, serta beasiswa pendidikan bagi Alif. 
 
 
 
 
 
 
NU Care juga mengagendakan untuk memberikan biaya persalinan dan modal usaha Zubaidah, serta beasiswa pendidikan bagi Alif. 
0
0% (نفر 0)
 
نظر شما در مورد این مطلب ؟
 
امتیاز شما به این مطلب ؟
اشتراک گذاری در شبکه های اجتماعی:

latest article

BDF ke-9 akan Angkat Isu Agama dan Pluralisme dalam Kehidupan Berdemokrasi
Al-Houthi: Agresi ke Yaman Tidak Dapat Dilegitimasi
Militer Irak Sita Bom-Bom Al Quran Milik ISIS
Jokowi Buka Puasa Bersama Anak Yatim di Istana Negara
Umat Islam Jangan Tertipu Provokasi Global!
Korban Jiwa Tragedinya Jatuhnya Crane Bertambah Menjadi 87 Korban
Melindungi Masjid Al-Aqsha Lewat Pameran Foto
Islam Reaksioner dan Intoleran adalah Penyimpangan
Maulid Bersama: Bukti Kokoh Ukhuwah Sunni-Syiah
Striker Andalan Real Madrid Karim Benzema Tunaikan Haji

 
user comment