Indonesian
Friday 29th of March 2024
0
نفر 0

Imam Bagir as Mengetahui Peristiwa dan Pesan Beliau Kepada Jabir Ju’fi



Mengetahui Peristiwa

Abu Hamzah Tsumali salah seorang sahabat Imam Baqir as menukil bahwa suatu hari Imam Muhammad Baqir as pergi ke sebuah kebun di sekitar Madinah dan Sulaiman salah satu sahabatnya membarenginya.

Sulaiman bertanya kepada Imam Muhammad Baqir, “Apakah Imam mengetahui peristiwa yang terjadi di siang hari?”

Imam Baqir as berkata, “Demi Tuhan yang mengutus Muhammad Saw sebagai nabi, Imam mengetahui kejadian yang terjadi di sianh hari, kejadian yang terjadi di bulan bahkan yang akan terjadi di tahun yang akan datang.”

Setelah itu berkata, “Saat ini juga dua orang lelaki akan berhadap-hadapan dengan kita dan dia telah mencuri tapi mengingkarinya.”

Tidak lama kemudian muncullah dua orang dari kejauhan. Begitu mereka sudah dekat, Imam Baqir as berkata, “Kalian telah mencuri. Mereka bersumpah bahwa tidak mencuri.”

Imam Muhammad Baqir as berkata, “Demi Allah! Bila kalian tidak menyerahkan barang curian itu, maka aku akan menyuruh seseorang untuk mengambil barang curian itu dari tempat yang kalian sembunyikan dan akan aku panggil pemiliknya dan akan aku serahkan kalian kepada pengadilan, supaya tangan kalian dipotong.”

Kemudian beliau menyuruh para budaknya untuk mengikat kedua tangan mereka. Setelah itu beliau berkata kepada Sulaiman, “Engkau dan para budak ini pergilah ke atas gunung ini. Di puncak gunung itu ada sebuah goa dan engkau sendiri masuklah ke dalamnya dan keluarkan barang apa saja yang engkau lihat. Kemudian Sulaiman pergi ke sana dan mengeluarkan dua bungkus barang dari sana dan atas perintah Imam Muhammad Baqir as dia menyerahkan barang tersebut kepada pemiliknya dan pengadilan memotong tangan pencuri tersebut.

Pesan Kepada Jabir Ju’fi

Imam Muhammad Baqir as berkata kepada Jabir bin Yazid Ju’fi, “Aku menganjurkan lima amalan kepadamu di hadapan masyarakat:

1. Bila engkau dizalimi, maka jangan berbuat zalim terhadap mereka.

2. Bila engkau dikhianati, maka jangan khianati mereka.

3. Bila engkau dibohongi, maka jangan marah.

4. Bila engkau dipuji, maka jangan gembira.

5. Bila engkau dihina, maka jangan sedih.

Ketahuilah bahwa engkau tidak akan terhitung sebagai pecinta kami, sampai engkau tidak akan bersedih bila semua orang sekotamu berkumpul dan kompak mengatakan bahwa engkau adalah orang yang buruk dan tidak gembira bila semua orang mengatakan bahwa engkau adalah orang yang baik. Tapi jagalah dirimu di hadapan al-Quran, bila engkau bergerak berdasarkan al-Quran, dan tidak menginginkan apa yang tidak diinginkan al-Quran dan menginginkan apa yang diinginkan al-Quran dan takut akan apa yang diperingatkan oleh al-Quran, maka bersikukuhlah dan tetap tegaklah serta bergembiralah karena apa yang dikatakan tentang dirimu tidak merugikanmu dan bila engkau berpisah dan menjauh dari al-Quran, maka untuk apa engkau harus membanggakan diri?

Sesungguhnya seorang mukmin benar-benar sadar akan jihad menghadapai hawa nafsu sehingga dia bisa mengalahkan kemauan hawa nafsunya.

Oleh karena itu Allah berfirman, “Begitu orang yang bertakwa merasakan bahwa setan dan godaannya sampai ke hati, saat itu juga di langsung mengingat Allah dan pada saat itu juga di langsung peka hatinya dan waspada.”

0
0% (نفر 0)
 
نظر شما در مورد این مطلب ؟
 
امتیاز شما به این مطلب ؟
اشتراک گذاری در شبکه های اجتماعی:

latest article

Ini dia Alasan Mengapa Ali membaiat Para Khalifah?
kisah pernikahan Imam Ali as dan Sayidah Fatimah sa (bagian 1)
Ihwal Dialog Fathimah as dengan Malaikat
Apa alasan Nabi Muhammad Saw hijrah ke Madinah ?
Makna Lain dari Kata Al-Ishlah Dalam Al-Qur’an
Keutamaan Sayidah Zainab
Rahasia Puasa Menurut Ibnu ‘Arabi*
Makna “al-Qurba” pada ayat 23 surah Syura
Siapakah orang yang mengantarkan makanan kepada Nabi Muhammad Saw selama beliau berada di ...
Kisah Sayidatina Fatimah r.ha

 
user comment