Indonesian
Thursday 25th of April 2024
0
نفر 0

Puasa Ramadhan dalam tradisi Islam Syiah (bag terakhir)

Puasa Ramadhan dalam tradisi Islam Syiah (bag terakhir)

Tingkatan-tingkatan Puasa

Puasa terdiri dari tiga tingkatan: puasa umum, puasa khusus dan puasa khusus dari khusus.

Puasa umum adalah seseorang menghindari segala sesuatu yang membatalkan puasa.

Puasa khusus adalah bahwa disamping seseorang menghindari segala yang membatakan puasa, ia juga mampu mengendalikan mata, telinga, lidah, tangan kaki dan anggota-anggota badan yang lain dan pada malam harinya ia sibuk berdoa dan menghindari untuk menganggu masyarakat dan menyingkirkan permusuhan-permusuhan pribadinya dan ia menjalani kehidupannya ketika ia sedang berpuasa tidak seperti ketika ia menjalani kehidupannya ketika ia tidak sedang berpuasa.

Puasa khusus dari khusus adalah bahwa disamping seseorang menjaga hal-hal yang telah disebutkan di atas, hatinya juga berpuasa artinya ia hanya memperhatikan Tuhan dalam hatinya, ia mencegah hawa nafsunya dari keingina-keinginan dan syahwat-syahwatnya sehinggga tidak berpikir untuk melakukan dosa.
Falsafah Puasa

Puasa dari sisi kesehatan jasmani dan keselamatan badan serta sisi lainnya memiliki manfaat yang banyak. Salah satu falsafah diwajibkannya puasa adalah memperkuat keimanan, keikhlasan dan iradah seseorang dan menumbuhkan kegemaran beribadah. Puasa akan memberikan pengalaman seseorang untuk mencicipi bagaimana rasanya kelaparan dan kehausan sehingga akan mengingatkan dan menyiapkan seseorang kepada hari kiamat dan kehidupan langgeng di akherat kelak. Seseorang yang menjalankan ibadah puasa karena rasa lapar yang dirasakan akan menjauhkan ia dari rasa sombong dan lebih siap untuk mengerjalan kewajiban-kewajiban yang lainnya dan beribadah dengan menggunakan hartanya. [1]; [2];[3] Dalam hadis qudsi disebutkan bahwa buah hikmat puasa adalah pengenalan hati dan ma’rifat kepada Allah Swt di mana buah darinya adalah ketenangan ruh dan jiwa dalam menjalani kehidupan yang sulit. [4]

Puasa akan membentuk orang-orang yang memiliki kepribadian saling merasakan rasa empati terhadap yang lainnya, pengorbanan antara orang-orang yang menjalankan ibadah puasa dan menumbuhkan semangat kerja sama untuk mengatasi kemiskinan. Di samping itu, puasa juga akan melatih seseorang untuk disiplin, qanaah dan sabar dalam menghadapi orang asing dan permasalahan kehidupan baik dalam kehidupan pribadi ataupun kemasyarakatan. Pada bulan Ramadhan, angka statistik pelanggaran menurun secara signifikan. Orang yang berpuasa dengan kesabaran akan membuat manusia untuk berusaha dengan keras dan bertambah semangatnya untuk mencapai tujuan dalam kehidupannya.

Catatan: Selama seseorang memiliki tanggungan untuk melaksanakan puasa wajib, maka ia tidak dapat melakukan puasa mustahab. Apabila seseorang melakukan puasa mustahab, jika saudara mukminnya mengundangnya untuk makan, maka ia tidak wajib untuk menyelesaikan puasanya. Apabila sebelum dzuhur, maka mustahab baginya untuk memenuhi undangan itu dan jika pada pertengahan hari, maka sebaiknya ia membatalkan puasanya. Diantara kaum Muslimin telah berkembang kebiasaan bahwa demi untuk menyiapkan para remaja untuk melakukan puasa secara sempurna, para orang tua melatih anak-anak untuk tidak makan antara sarapan atau makan sahur hingga makan siang dan semenjak makan siang hingga iftar demi memotivasi mereka untuk melakukan puasa. Latihan puasa ini diistilahkan dengan nama puasa setengah hari.
Siapakah yang Tidak Wajib Berpuasa

    Orang-orang yang terkena sakit parah dan tidak memiliki harapan untuk sembuh, boleh untuk tidak berpuasa tanpa harus membayar qadha yang ia tinggalkan. Sebagai gantinya, mereka harus mengganti puasa-puasa yang tidak ia kerjakan dengan memberikan satu mud makanan untuk setiap harinya kepada orang miskin.
    Apabila seorang wanita sedang hamil atau menyusui, kemudian ia takut jika ia puasa maka akan membahayakan dirinya atau bayinya, maka mereka tidak boleh berpuasa dengan tetap melakukan qadha atas puasa yang ditinggalkan.
    Penyakit-penyakit yang memiliki kemungkinan untuk sembuh dan mereka yang tidak memiliki kemampuan untuk menahan lapar dan dahaga, boleh untuk membatalkan puasanya dengan syarat mengganti puasa yang tidak ia kerjakan. Apabila seseoran berada dalam bahaya kematian atau kehilangan anggota badan, maka wajib baginya untuk meninggalkan puasa.
    Para wanita dalam keadaan haid dan nifas.

Hal-hal yang Membatalkan Puasa

9 perkara yang membatalkan puasa:

    Makan dan minum (pada selain kerongkongan seperti infus dan lainnya menjadi perbedaan antara fuqaha)
    Berhubungan badan
    Berdusta dengan nama Tuhan, Rasul dan para Imam
    Sampainya debu tebal ke kerongkongan berdasarkan pendapat sebagian besar fuqaha
    Tetap dalam keadaan jinabah, haid dan nifas hingga adzan Subuh
    Istimna (mimpi mengeluarkan mani)
    Muntah secara sengaja
    Menenggelamkan kepala di air berdasarkan pendapat sebagian fuqaha

Meminum Air dalam Keadaan Terpaksa

Sebagian fuqaha membolehkan untuk meminum air jika dalam keadaan bahaya dan sangat mendesak namun harus mengganti puasanya. Asadullah Bayat Zanjani dengan mendasarkan sanad kepada riwayat yang berasal dari Imam Shadiq As [5] memberikan fatwa bahwa orang-orang yang berpuasa namun tidak dapat menahan rasa haus yang mencekik, ia boleh minum hanya sebatas untuk menghilangkan kehausannya saja, dan dalam hal ini puasanya benar dan tidak perlu untuk mengqadha atau mengganti puasanya. [6] [7] Demikian juga Ayatullah Ja’far Subhani pada masalah 1256 dalam Risalah Taudhih al-Masail menulis: Apabila seorang yang berpuasa dan ia sangat kehausan yang amat sangat sehingga menyebabkan kesusahan yang sangat berat baginya, maka ia diperbolehkan meminum air hanya dengan seukuran seperlunya saja dan hal itu tidak membatalkan puasanya. [8]
Puasa bagi Anak-anak yang baru Baligh

Dari sisi bahwa usia baligh bagi anak perempuan adalah 9 tahun habis kalender Hijriah (kira-kira 8 tahun dan 9 bulan Masehi) maka puasa bagi mereka menjadi wajib semenjak ia menginjak usia itu. Tentu saja, jika puasanya menyebabkan anak perempuan itu menyebabkan sakit, khususnya pada hari-hari musim panas dengan lama siang yang panjang, maka ia diperbolehkan hanya berpuasa sesuai dengan kemampuannya saja. Namun perlu kami ingatkan bahwa bawaan badan yang lesu dan lemah bukan merupakan alasan baginya untuk tidak berpuasa melainkan jika puasanya melebihi kemampuannya, maka puasa tidak wajib baginya. Sebagian keluarga membuat program sedemikian sehingga anak perempuan ini supaya tidak tidur hingga waktu makan sahur dan mengkonsumsi makanan yang diperlukan badan sehingga akan tidur lebih lama pada siang harinya, dengan demikian ia merasa lebih sedikit waktunya dalam menjalankan puasa. Olehnya ia akan memiliki kenangan yang indah tentang bulan Ramadhan.
Puasa di Dekat Kota-kota Kutub

Kaum muslimin di sejumlah negara seperti Swedia mengalami siang yang sangat panjang pada musim panas. Organisasi-organisasi Islam dan para marja berbeda pendapat tentang hukum puasa di kota-kota ini dan hingga saat ini belum bersepakat tentangnya. Namun hal ini bukan berarti bahwa kaum muslimin yang berada di sana harus berpuasa pada sepanjang siangnya.  [9]
Kifarah Puasa

Apabila seseorang karena sakit atau mengadakan perjalanan dan halangan-halangan lainnya sehingga ia tidak berpuasa pada bulan Ramadhan, maka ia harus mengqadha puasa yang ia tinggalkan. Dan apabila ia tidak dapat mengqadha puasanya hingga bulan Ramadhan berikutnya tiba, maka ia disamping harus tetap mengqadha puasanya, juga harus memberikan satu mud makanan (750 gram berupa gandum, beras, roti) untuk setiap hari dari puasa yang ia tinggalkan sebagai kifarah yang harus diberikan kepada orang-orang miskin. Apabila ia secara sengaja membatalkan puasa tanpa alasan, maka untuk setiap harinya, disamping harus mengqadha puasa, ia juga harus memberikan 60 mud makanan kepada 60 orang miskin dan atau berpuasa selama 60 hari dimana 31 hari darinya harus dilakukan secara berturut-turut. (berdasarkan pendapat kebanyakan fuqaha) Apabila ia membatalkan puasa dengan sesuatu yang haram, disamping ia harus memberikan makanan kepada 60 orang miskin, ia juga harus berpuasa selama 60 hari dengan cara seperti yang telah dijelaskan. Seseorang yang mengqadha puasa Ramadhan, apabila ia membatalkan puasanya setelah adzan dhuhur, maka ia harus memberikan makanan kepada 10 orang miskin dimana setiap dari mereka menerima 1 mud makanan atau berpuasa selama tiga hari.
Iftar atau Berbuka Puasa

Berbuka puasa dalam istilah Islam adalah ifthar. [10] Berdasarkan fikih Ahlussunah seorang yang berpuasa lebih baik jika berbuka puasa begitu matahari terbenam. Sedangkan menurut pendapat kebanyakan fuqaha Syiah, seorang yang berpuasa harus bersabar hingga hilang warna merah yang ada di pertengahan langit. [11] Kaum Muslimin biasanya berbuka puasa dengan memakan kurma. Sebagian kaum Muslimin, setelah iftar melakukan salat Maghrib kemudian bersiap-siap menyantap makanan yang lebih berat yang biasanya juga termasuk makanan-makanan khusus menu bulan Ramadhan. Dari sisi bahwa memberi iftar kepada orang-orang yang berpuasa memiliki keutamaan [12] [13], maka mengundang orang lain merupakan kesempatan untuk bersilaturahim antara para famili, tetangga dan teman-teman diantara mereka. Pada sebagian tempat seperti haram Imam Ridha dan sebagian masjid, setelah salat Jamaah Maghrib dan Isya, alas makanan untuk menghidangkan iftar akan dibentangkan dan diatasnya akan disediakan iftar ringan yang disambut oleh Jemaah salat secara antusias. Pada zaman dahulu, ketika waktu iftar dan makan sahur tiba, masyarakat akan menggedor pintu-pintu atau membunyikan sesuatu sebagai tanda waktu makan sahur. [14]
Puasa menurut Kesehatan

Glukosa adalah sumber asli yang memenuhi energi bagi badan manusia dan sangat penting untuk memelihara kesehatan otak. Ketika badan tidak menerima asupan glukosa lebih dari 4 hingga 8 jam, maka glikogen hati akan menggantikan fungsi glukosa yang merupakan cadangan glukosa. Ketika tubuh lebih dari 4 hingga 8 jam tidak dapat meneripa asupan glukosa, maka tubuh akan menggunakan glikogen sebagai ganti dari glukosa. Dalam situasi ini, bagian protein dari tubuh Anda untuk mengganti kekurangan konsumsi bahan bakar dan tubuh selama 12 jam akan mengunakan glikogen yang ada di otot. Apabila glukosa tidak sampai ke tubuh Anda juga, maka pada saat itu pembakaran lemak tidak akan terjadi pada tubuh Anda. Menurut penelitian sekelompok ahli jantung di Rumah Sakit Amerika di Dubai puasa pada bulan Ramadhan memiliki efek positif pada parameter lipid dan akan mengurangi resiko penyakit jantung. Menurut pakar ini, LDL (buruk lemak) menjadi berkurang dan HDL (lemak baik) meningkat. Selain itu, menurut penelitian, puasa bulan Ramadan dipercaya dapat menurunkan kolesterol darah. [15]Penelitian menunjukkan bahwa pembatasan konsumsi kalori pada siang hari bermanfaat untuk kesehatan. Manfaat itu meliputi mengurangi resiko terkena penyakit kanker, penyakit jantung, diabetes, resistensi insulin, gangguan sistem kekebalan tubuh, dan juga untuk memperlambat proses penuaan. [16]Manfaat lain dari puasa diantaranya adalah membersihkan (mendetoksifikasi) tubuh (menurut Paul Bragg), [17] membersihkan arteri dan mencegah penyakit jantung juga mengurangi risiko diabetes, penyakit Alzheimer. [18] Salah satu efek samping puasa adalah menyebabkan kelemahan badan, menurunkan tekanan darah, dan gejala ini bisa diketahui dari badan yang berkeringat, kelemahan, kelelahan, kekurangan energi, pusing meningkat, terutama ketika ia bangun dari posisi duduk, penampilan pucat dan merasa lesu pada sore hari. [19] Juga akan menurunkan kemampuan kognitif mengurangi efisiensi tidur dimana menurut tim peneliti, hal ini berkaitan dengan aktivitas makan sahur. Gangguan pada keseimbangan cairan dalam tubuh adalah gangguan lain dari puasa, tetapi menurut peneliti, gangguan ini tidak mengganggu produktivitas tubuh. Meskipun puasa Ramadhan aman bagi orang-orang yang memiliki kesehatan fisik yang baik, tetapi bagi mereka yang menderita berbagai penyakit harus berkonsultasi dengan dokter mereka. Penelitian menunjukkan bahwa kadar kolesterol dan asam urat di tiroksin darah sangat meningkat. [20] Penggunaan pil KB untuk menunda menstruasi di bulan Ramadhan, karena akan mengurangi jumlah air dalam darah, dapat menyebabkan pembekuan darah di otak. Selain karena puasa, minum air dalam jumlah yang sedikit, atau terlalu banyak kegiatan akan menyebabkan tubuh mengeluarkan lebih banyak persediaan air yang ada di tubuh dan hal ini akan menyebabkan penggumpalan darah di otak.

 

Catatan Kaki

    Bihār al-Anwār, jil. 55, 341.
    Bihār al-Anwār, jil. 93, hal. 370.
    قَالَ یا رَبِّ وَ مَا مِیرَاثُ الصَّوْمِ قَالَ الصَّوْمُ یورِثُ الحِکمَةَ وَ الحِکمَةُ تُورِثُ الْمَعْرِفَةَ وَ الْمَعْرِفَةُ تُورِثُ الْیقِینَ فَإِذَا اسْتَیقَنَ الْعَبْدُ لَا یبَالِی کیفَ أَصْبَحَ بِعُسْرٍ أَمْ بِیسْر Nabi Muhammad Saw bertanya kepada Allah Swt: Tuhanku apakah buah puasa itu”? Buah puasa adalah hikmah dan buah hikmah adalah ma’rifat dan buah ma’rifat adalah yakin. Oleh itu, apabila seorang hamba telah mencapai derajat yakin, maka dunia baginya tidak penting dan dengan mudah ia akan melewati kesusahan-kesusahan. Bihār al-Anwār, jil. 74, hal. 27.
    Qs Al-Baqarah: 196. فَمَنْ تَمَتَّعَ بِالْعُمْرَةِ إِلَی الْحَجِّ فَمَا اسْتَیسَرَ مِنَ الْهَدْی فَمَنْ لَمْ یجِدْ فَصِیامُ ثَلاثَةِ أَیامٍ فِی الْحَجِّ وَ سَبْعَةٍ إِذا رَجَعْتُمْ تِلْک عَشَرَةٌ کامِلَةٌ ذلِک لِمَنْ لَمْ یکنْ أَهْلُهُ حاضِرِی الْمَسْجِدِ الْحَرام Apabila kamu telah (merasa) aman, maka barang siapa yang ingin mengerjakan umrah sebelum melakukan haji (di dalam bulan haji), (wajiblah ia menyembelih) kurban yang mudah didapat. Tetapi jika ia tidak menemukan (binatang kurban), maka ia wajib berpuasa selama tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari (lagi) apabila kamu telah pulang kembali. Itulah sepuluh (hari) yang sempurna. Demikian itu (kewajiban haji Tamatu’) hanya bagi orang-orang yang keluarganya tidak berada (di sekitar) Masjidil Haram.
    Wasail Syiah, Bab 16, Hadis 13252 dan 13253.
    Hukm Ruzedari wa Asyamidan Nacari Ob, Sayid Dhiya Murtadhawi, Site Jamaran, Teheran, 27 Tir 1392.
    Fatwa baru penjelasan Ayatullah Zanjani, tentang menjaga puasa penjelasan Ayatullah Zanjani tentang menjaga puasa dengan meminum air. Site Aftab: 23 Tir 1393.
    Risalah Taudhih al-Masali, Syaikh Ja’far Subhani, masalah 1356.
    18 jam puasa di Swedia menurut laporan Site Syiah Online mengutip dari Mehr 11 Murdad 1390.
    Farhang Farsi Amid, Iftar.
    Fasting: Encyclopedia Iranica.
    Imam Shadiq As bersabda: Sesiapa yang puasa kemudian ia batal puasanya, maka pahalanya seperti orang yang berpuasa. Tahdzib al-Ahkam, Riset: Khurasani, jld. 4, hlm. 201, jld. 579; Kafi, (Islamiyah), jld. 4, hlm. 68, hadis 1.
    Imam Kadhim As: Memberikan iftar kepada saudaramu yang berpuasa lebih baik dari pada puasa mustahab. Kafi (Islamiyah), jld. 4, hlm. 68, hadis 2, Mahasin, hlm. 396, hadis 66.
    Danesy Nameh Jahan Islam.
    Ramadan fasting is good for the heart.
    Every Other Day Fasting May Reduce Cancer Risk| Worldhealth.net Anti-Aging News.
    The miracle of fasting: proven through history.
    Carrie Van Dusen, Brigham Young University, 05/25/2010.
    Untuk mencegah sakit kepala pada bulan Ramadhan, minumlah teh hijau, Hamsyahri, 15 Murdad 1391.
    Changes in certain blood constituents during… [Am J Clin Nutr. 1982 – PubMed – NCBI].

0
0% (نفر 0)
 
نظر شما در مورد این مطلب ؟
 
امتیاز شما به این مطلب ؟
اشتراک گذاری در شبکه های اجتماعی:

latest article

Hamamah
Peristiwa-peristiwa yang terjadi sepeninggal Rasulullah saw
Islam dan Program Kesejahteraan Umat
Harta Karun itu Bernama "Hikmah"
Akibat Tsunami, Islam Semakin Tumbuh di Haiti
Agama dan Akhlak
Benarkah Kita Bangsa yang Bodoh ?
Pandangan Al-Qur'an Mengenai Kufur Nikmat
Sikap Damai Muslim dengan Non Muslim
Buah Ketaatan Kepada Allah dan Rasul

 
user comment