Indonesian
Tuesday 23rd of April 2024
0
نفر 0

Apakah Dunia harus Dipenuhi Kezaliman untuk Kemunculan Imam Mahdi?

Di akhir zaman, dunia akan dipenuhi oleh kezaliman, bukan dipenuhi oleh orang-orang zalim. Perbedaan antara dua kondisi ini adalah dalam kondisi kedua, semua orang harus zalim. Tetapi, jika dunia d
Apakah Dunia harus Dipenuhi Kezaliman untuk Kemunculan Imam Mahdi?

Di akhir zaman, dunia akan dipenuhi oleh kezaliman, bukan dipenuhi oleh orang-orang zalim. Perbedaan antara dua kondisi ini adalah dalam kondisi kedua, semua orang harus zalim.

Tetapi, jika dunia dipenuhi oleh kezaliman, maka tidak niscaya semua orang harus zalim. Mungkin saja sebagian orang lantaran memiliki kekuatan dan kekuasaan memenuhi dunia ini dengan kezaliman, tetapi masih banyak juga orang-orang yang masih salih.
 
Dalam kesempatan ini, Hujjatul Islam Jawad Ja’fari mengupas beberapa tema dan isu seputar konsep mahdawiah.

 
Isu Raj’ah

 
Raj’ah secara bahasa berarti kembali. Dalam istilah, raj’ah adalah orang-orang yang telah meninggal dunia akan hidup kembali di dunia. Dalam beberapa riwayat disebutkan, beberapa orang akan hidup kembali pada masa kemunculan Imam Mahdi as dengan wajah dan kondisi yang pernah mereka miliki.

 
Mereka yang akan beraj’ah adalah dua golongan: kelompok mukmin yang murni dan kelompok kafir murni yang tidak pernah mencicipi keimanan. Mukminin murni yang belum sempat menyempurnakan kemampuan mereka di dunia akan kembali ke dunia sehingga mereka menggapai kesempurnaan final tersebut. Kafirin murni yang pernah merasa memiliki “kemuliaan” dunia juga akan kembali sehingga mencicipi kehinaan sejati di dunia ini.

 
Dalam argumentasi tekstual, banyak ayat dan hadis yang membuktikan konsep raj’ah. “Wahai rasul! Ingatlah suatu hari ketika Kami membangkitkan sekelompok dari setiap umat” (QS. Al-Naml:83) adalah salah satu dari ayat tersebut. Allamah Tabatabai menegaskan dalam Tafsir al-Mizan bahwa ayat ini berhubungan dengan masalah raj’ah. Imam Shadiq as dalam Bihar al-Anwar menukaskan bahwa ayat ini juga berhubungan dengan masalah raj’ah. Allamah Majlisi dalam buku ini menyebutkan 160 hadis berkenaan dengan masalah raj’ah.

 
Syarat Kemunculan Imam Mahdi


Mungkin ada orang yang berkeyakinan bahwa kemunculan Imam Mahdi as adalah sebuah peristiwa yang bersifat tiba-tiba dan tidak memerlukan sebuah persiapan apapun. Padahal, kemunculan ini akan terjadi dalam kondisi dan syarat-syarat tertentu.

 
Kebangkitan Imam Mahdi as adalah sebuah kebangkitan untuk memperbaiki tatanan masyarakat dunia dan harus berjalan dalam undang-undang natural. Di samping undang-undang ini terdapat juga pertolongan-pertolongan gaib. Kebangkitan Imam Mahdi as tidak bersifat mukjizat. Untuk itu, beliau harus memiliki para pembela yang sudah terdidik dengan baik, seperti kondisi Perang Badar pada zaman Rasulullah saw.

 
Yang menyebabkan Imam Mahdi as muncul bukanlah kezaliman. Tetapi sebaliknya, kezaliman telah menyebabkan Imam Mahdi gaib. Yang menyebabkan beliau muncul adalah keberadaan para pembela yang tulus dan kesiapan dunia untuk menerima beliau. Ketika syarat dan kondisi ini terwujud, beliau akan muncul kembali.

 
Ulama menentang Imam Mahdi


Selama ini kita tidak pernah memiliki hadis yang menegaskan bahwa ulama Syiah menentang Imam Mahdi as. Ada sebagian kelompok yang dikenal dengan sebutan Murji’ah. Mereka terkenal menghalalkan segala sesuatu. Mereka menyatakan pendosa tidaklah berdosa. Mereka berkeyakinan bahwa orang-orang berdosa tidak boleh dihukum, tetapi Allah sendirilah yang akan menghukum mereka kelak setelah mati. Imam Mahdi akan melawan para ulama dari golongan ini.

0
0% (نفر 0)
 
نظر شما در مورد این مطلب ؟
 
امتیاز شما به این مطلب ؟
اشتراک گذاری در شبکه های اجتماعی:

latest article

Apa Penyebab Wafat Rasulullah saw?
Hadis Yang Menjelaskan Siapa Ahlul Bait Yang Disucikan Dalam Al Ahzab 33
Status Hadits “Ana Madinatul ‘Ilmi wa ‘Aliyyun Babuha”
Pahala Bagi Orang yang Beriman dan Beramal Saleh
Sifat Jamal dan Jalal Ilahi
Neraka dalam Al-Qur’an (Bag 2)
Tafsir Al-Quran, Surat Al-Isra Ayat 7-10
Maha Dekat Allah
Dari Muhammad bin Abdul Wahab Hingga Kerajaan Saudi
Tetap Mengingat Allah Walau ditengah-tengah Pasar

 
user comment