Indonesian
Thursday 28th of March 2024
0
نفر 0

Majelis Duka yang Benar adalah Jalan Melawan Islam Palsu

dalam rangka peringatan Majelis Husaini bulan Muharam dan Safar Majma Jahani Ahlubait As memberikan pesan duka dan nasihat-nasihat kepada para anggota dan orang-orang terkait. Dalam pesan ini disebutkan bahwa peristiwa karbala sejalan dengan seruan fitrah yang selalu bersinar, hidup abadi dan mengutamakannya dengan cara menghidupkan nama dan budaya Husain bin ‘Ali As ini merupakan ibadah. Dalam pesan ini ditekankan pula bahwa
Majelis Duka yang Benar adalah Jalan Melawan Islam Palsu

dalam rangka peringatan Majelis Husaini bulan Muharam dan Safar Majma Jahani Ahlubait As memberikan pesan duka dan nasihat-nasihat kepada para anggota dan orang-orang terkait.

Dalam pesan ini disebutkan bahwa peristiwa karbala sejalan dengan seruan fitrah yang selalu bersinar, hidup abadi dan mengutamakannya dengan cara menghidupkan nama dan budaya Husain bin ‘Ali As ini merupakan ibadah.   

Dalam pesan ini ditekankan pula bahwa majlis duka yang benar merupakan cara menghadapi Islam-Islam palsu, “menurut pandangan maraji’ dan pembesar-pembesar Syi’ah, menghina para pembesar Ahlusunnah adalah pekerjaannya Syi’ah Inggris; dengan cara yang seperti ini bersama dengan para Ahlusunnah Amerika mereka mengenalkannya sebagai bencana dunia Islam, berpaling dari wilayah dan penghinaan-penghinaan mereka disebarkan dan dilancarkan lewat musuh.

Tugas kita dalam hal ini adalah harus melakukan acara belasungkawa dengan sangat waspada, berdiri tegas melawan penghinaan, penyebab perpecahan, dan khurafat-khurafat seperti Qamezani (memukul menggunakan cambuk besi, pisau, belati atau pedang kecil) dan bid’ah-bid’ah yang banyak dijumpai pada saat acara duka; karena hal ini tidak sesuai dengan ajaran Karbala.”

Berikut adalah teks lengkap pesan Majma Jahani Ahlubait As:

Bismillahirahmaanirahiim

Imam Shadiq As berkata:

«نفس المهموم لظلمنا تسبیح و همُّه لنا عبادة و کتمان سرّنا جهادٌ فی سبیل الله» (أمالی شیخ مفید،ص338(

Artinya: “Nafas orang terzhalimi demi kami (ahlubait) adalah tasbih, penderitaan yang dialami demi kami adalah Ibadah dan menyembunyikan rahasia kami adalah jihad di jalan Allah” (Syeikh Mufid Amali, hal. 338)

Kepada seluruh anggota, orang terkait, para mubaligh dan para perwakilan Majma Jahani Ahlubait As yang terhormat,

Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatu

Dengan mengirimkan shalawat kepada Nabi Muhammad Saw dan Ahlubait As dan dengan sangat terhormat; kami menyampaikan belasungkawa kepada para pengikut Ahlubait As, semua umat muslim dan kaum merdeka di seluruh dunia atas kedatangan bulan Muharram dan Safar Husaini, hari-hari penuh duka keluarga ma’shumin dan wilayah, musim pembaharuan ba’iat kepada keturunan suci Rasulullah Saw dan musim ‘labbaik’ seruan yang mempersatukan.

Majma Jahani Ahlubait As dalam rangka peringatan acara duka Ahlubait As merasa berkewajiban untuk menyampaikan nasihat atau pesan-pesan dalam rangka mengagungkan syi’ar-syi’ar kebenaran Islam suci Muhammadi:

Tragedi karbala sejalan dengan seruan fitrah yang selalu bersinar, hidup abadi dan mengutamakannya dengan cara menghidupkan nama dan budaya Husain bin ‘Ali As ini merupakan ibadah.

Majlis duka yang benar merupakan jalan melawan Islam Palsu; atas dasar inilah majelis duka tidak boleh hanya membaca syair-syair atau puisi saja dan para pemuka agama dan para mubaligh agama dalam mimbar-mibarnya harus mementingkan tema-tema yang bersangkutan dengan tujuan bangkitnya Imam Husain dan pergerakan Asyura dengan berlandaskan pada Ayat-ayat suci dan hadits-hadits, dan menjauhkan diri dari perkataan-perkataan lemah dan tidak bersanad, tidak berisi, tidak rasional, membangkitkan perpecahan dan merusak persatuan umat.

Dengan membudayakan kebudayaan yang benar harusnya dapat menghindarkan dari Islamphobia, Syiahphobia dan perpecahan-perpecahan dan jika hal ini tidak dapat dihindarkan, maka musuh Islam akan menggunakan kesempatan ini; oleh karenanya kita harus mampu membuat putus asa musuh dengan mengikuti majelis duka dibawah payung persatuan.

Kecintaan dan mahabah Husaini harus lebih ditunjukan dengan cara yang logis dan para mubaligh harus membentengi masyarakat dengan cara menjelaskan fitnah-fitnah musuh agar mereka berkumpul dibawah bendera Imam Husain As.

Menurut pandangan maraji’ dan pembesar-pembesar Syi’ah, menghina para pembesar Ahlusunnah adalah pekerjaannya Syi’ah Inggris; dengan cara yang seperti ini bersama dengan para Ahlusunnah Amerika mereka mengenalkannya sebagai bencana dunia Islam, berpaling dari wilayah dan penghinaan-penghinaan mereka disebarkan dan dilancarkan lewat musuh. Tugas kita dalam hal ini adalah harus melakukan acara belasungkawa dengan sangat waspada, berdiri tegas melawan penghinaan, penyebab perpecahan, dan khurafat-khurafat seperti Qamezani (memukul menggunakan cambuk besi, belati atau pedang kecil) dan bid’ah-bid’ah yang banyak dijumpai pada saat acara duka; karena hal ini tidak sesuai dengan ajaran Karbala.

Amr Bil Ma’ruf wa Nahy ‘anil Munkar yang merupakan salah satu tujuan penting pergerakan Asyura adalah satu-satunya cara melawan serangan budaya barat; oleh karena itu kita harus berusaha menyebarkannya dengan Akhlaq dan ma’nawiyat yang dibarengi dengan cara yang logis yang merupakan syarat masuknya di hati masyarakat ini.

Kita berharap kepada Allah Swt agar secepatnya memenuhi janjinya untuk kebebasan setiap orang-orang yang terzhalimi di dunia, di Bahrain, Yaman, Suriah, Iraq, Pakistan, Palestina dan negara-negara Islam lainnya dan kemenangan mereka dari para penguasa dunia, Zionis, kelompok-kelompok takfiri, dan ancaman anti Islam. Semoga Allah menyelamatkan dan memberikan hidayah kepada dunia manusia dengan kedatangan Imam Mahdi Ajf.

Majma Jahani Ahlubait As


source : abna24
0
0% (نفر 0)
 
نظر شما در مورد این مطلب ؟
 
امتیاز شما به این مطلب ؟
اشتراک گذاری در شبکه های اجتماعی:

latest article

Puasa Ramadhan dalam tradisi Islam Syiah (bag satu)
Ciri-Ciri Dikuasai Hawa Nafsu
Larangan Allah Mendekati Perbuatan Keji
Dalil Naqli Dan Aqli Adanya Penyerangan Rumah Fatimah sa
Kumpulan Fatwa Rahbar Seputar Taqlid
Di manakah letaknya gua Ashabul Kahfi?
Pengorbanan nan Indah di Mata Al-Aqilah
Amalan Hari Raya Idul Ghadir
Studi Kritis Hadits "Berpegangan kepada al-Quran dan as-Sunnah"
Doa Nadi Ali dan kegunaannya

 
user comment