Indonesian
Thursday 18th of April 2024
0
نفر 0

Sebut Syiah Wukuf di Karbala, Indosiar Diprotes Netizen

bukan hanya media-media berbasis blog seperti Portal Piyungan, salam online dan kabarmakkah yang menyebar berita hoax, muslim Syiah wukuf di Karbala, namun juga stasiun tv professional sekelas Indosiar turut menyebarkannya. Melalui program Fokus Pagi yang menyiarkan berita pelaksanaan ibadah haji, Indosiar melansir berita aktivitas muslim Syiah di Karbala dengan menyebut jutaan kaum Syi
Sebut Syiah Wukuf di Karbala, Indosiar Diprotes Netizen

bukan hanya media-media berbasis blog seperti Portal Piyungan, salam online dan kabarmakkah yang menyebar berita hoax, muslim Syiah wukuf di Karbala, namun juga stasiun tv professional sekelas Indosiar turut menyebarkannya. Melalui program Fokus Pagi yang menyiarkan berita pelaksanaan ibadah haji, Indosiar melansir berita aktivitas muslim Syiah di Karbala dengan menyebut jutaan kaum Syiah wukuf di Karbala.

Penyebutan “Wukuf di Karbala” tersebut menyulut emosi netizen. Wukuf adalah terminologi baku dalam Islam yang merupakan salah satu rangkaian prosesi ibadah haji yang tidak boleh dilakukan di tempat lain selain di padang Arafah. Wukuf di Arafah adalah puncaknya ibadah haji, yang jika tidak dikerjakan dengan baik, akan membatalkan amalan haji. Bahkan disebutkan para ahli hukum Islam, wukuf diluar Arafah atau keluar Arafah sebelum matahari terbenam dapat menyebabkan haji tidak sah. Jadi wukuf adalah amalan yang hanya dikerjakan oleh jamaah haji dan sedang mengenakan pakaian ihram. Penyebutan wukuf di Karbala, adalah penyesatan informasi yang sayangnya dilakukan media professional sekelas Indosiar.

DR. Muhsin Labib (cendekiawan muslim Syiah) melalui postingan status di akun Facebook pribadinya menanggapi berita Indosiar tersebut dengan menulis:

“Wukuf di Karbala” adalah kalimat manipulatif yang diciptakan oleh media sampah pesanan rezim borjuis bergamis penyebar teologi horor anti kebhinnekaan.

Penyebutan ritual ini dengan “Wukuf” jelaslah tendesius dan bertujuan menyulut konflik sektarian dengan mendeskreditkan mazhab besar yang dianut lebih dari 300 juta manusia di seantero jagad.

Bila tidak tendensius, maka pemberitaan ini mencerminkan kesotoyan luar biasa dan ketololan spektakuler.

Pembacaan Doa Arofah adalah ritual utama umat Islam Syiah setiap tanggal 9 Dzulhijjah yang berlangsung dari generasi ke generasi sejak beberapa abad silam.

Media penyebar dusta dan fitnah sektarian layak disadarkan dengan somasi tanpa damai.

Sementara Ismail Amin, mahasiswa Indonesia yang sementara kuliah di kota Qom Iran memosting bantahan dengan menulis:

Di Syiah itu ada tradisi membaca doa Arafah (yang diajarkan Imam Husain As) pada hari Arafah... mereka membacanya secara bersama2 di masjid2 dan diruang2 terbuka (lebih disunnahkan)...

Ketika orang Syiah sendiri menyebut amalan itu Ziarah Arafah dan bukannya wukuf, apa haknya orang luar menyebut itu wukuf? sampai Indosiar ikut2an menyebut Syiah wukufnya di Karbala? apalagi sampai menyebutnya itu haji...

Pemilik akun Mokhammad Puput Erlangga memosting status: Mungkin sejak jenjang pendidikan terendahnya hingga tertingginya dia belum menemukan perbedaan makna kata ZIARAH dan HAJI

Netizen lainnya menulis: BERITA SAMPAH DI TENGAH PERAYAAN IDUL AD-HA... SUNGGUH-SUNGGUH SANGAT MEMPERMALUKAN BANGSA... 

Pemilik akun Sheri Putri Wani menulis: Indosiar menyebar kebencian dan fitnah. Membahayakan persatuan Islam dan bangsa

Akun Abu Syirin al Hasan menulis:

Sangat lucu,naïf dan menjijikan. Di era Milenium ini masih memakai Fitnah rendahan tak berlogika sama sekali. Mereka benar-benar memperlakukan bahwa Muslim Tanah air sebagai orang bodoh, sama seperti budak-budak yang di aniaya bak hewan di Negara Hina Saudi.

Padahal definisi Haji menurut Jumhur Fuqaha Syiah seperti :

Syeikh Jakfar Subhani mengatakan Haji adalah Menziarahi Kabah, serta melakukan amal-amal tertentu dalam haji sesuai yang diperintahkan Allah swt, dan bagi orang yang mampu, wajib hukumnya seumur hidup sekali untuk berhaji.

Ayatullah Behjat mendefinisikan haji yaitu Menziarahi Rumah Allah Swt (Ka’bah ) dengan melakukan ritual-ritual tertentu dizaman tertentu. Haji adalah salah satu Rukun agama, dan wajib bagi Muslim yang mampu seumur hidup sekali untuk melaksanakannya.

Syeikh Makarim Syirazi mendifinisikan Haji adalah Menziarahi Ka’bah dan melaksanakan ritual ritual yang dinamai dengan Manasik Haji, bagi seluruh Muslim yang memenuhi syarat Haji hukumnya adalah wajib, sekali seumur hidup.

Begitupula Fuqaha lainnya mendefisikan haji dengan definisi yang sama dan paling penting adalah menziarahi Ka’bah sebagai sebuah hal yang sangat jelas, bahkan untuk anak SD sekalipun.

Mereka memberitakan Haji ke Karbala adalah ingin membenturkan hal yang sangat jelas bahkan bagi anak muslim SD sekalipun, agar supaya Syiah khususnya yang berada di Indonesia, bukanlah bagian dari Islam. Karena Islam, mereka berhaji menuju Ka’bah yang terletak di Mekkah.

Sesungguhnya saya malu mendefinisikan Haji yang bahkan anak SD sekalipun tahu, namun Stasiun Televisi begitu bodohnya terburu-buru memberitakan sebuah berita tanpa penelitian terlebih dahulu.

Kemungkinan ada dua, Memberitakan berita tersebut karena Pesanan Wahabi,Zionis dan Amerika, atau mereka lebih bodoh dari anak-anak SD.

Maka sangat pantas jika Muslim Negara ini oleh Saudi dijuluki dengan Baladul jariyah, yaitu bodoh, tolol, tidak memiliki harga diri, Sangat mudah dihasud dan di adu domba.

Sampai saat ini, belum ada klarifikasi dari media-media yang menyebarkan berita hoax dan informasi manipulatif tersebut, termasuk dari pihak Indosiar sendiri. Untuk pengaduan ke Komisi Penyiaran Indonesia, netizen dapat melakukannya di link berikut:

http://www.kpi.go.id/index.php/pengaduan

 


source : abna24
0
0% (نفر 0)
 
نظر شما در مورد این مطلب ؟
 
امتیاز شما به این مطلب ؟
اشتراک گذاری در شبکه های اجتماعی:

latest article

Muslim di Antigonish Kanada Berlebaran di Gereja Katolik
MENGAPA BERTAWASHUL KEPADA PARA KEKASIH ALLAH DILARANG?
Iran, Syiah dan Fitnah-fitnah Murahan Itu
Saudi Hancurkan 23 Peninggalan Bersejarah di Yaman
Putra KH. Jalaluddin Rahmat Terpilih Menjadi Khadim di Haram Imam Ridha As
Silaturrahim Memanjangkan Umur
Keabsahan Revolusi Imam Husein Menurut Ahlu Sunnah
Irfan Teoritik Ibn ‘Arabî dalam Pandangan Mullâ Shadrâ(1)
Apakah Nabi Saww Pernah Lupa Dalam Shalat
Sayyidah Fathimah az Zahra; Biografi dan Kepribadiannya

 
user comment