Indonesian
Thursday 18th of April 2024
0
نفر 0

Apa perbedaan antara idgham bighunnah dan idgham bilaghunnah dalam ilmu Tajwid?

Manakah yang termasuk idgam bigunna dalam QS Yunus ayat 40-41? Jawaban Global Idgham dalam ilmu Tajwid bermakna menggabungkan atau meleburkan dua huruf satu sama lain sehingga menjadi satu huruf.[1] Dalam masalah ini, sebagian pembahasan idgham berkaitan dengan huruf nun atau tanwin di akhir kata yang harus digabungkan dengan huruf awal setelahnya. Dalam berhadapa
Apa perbedaan antara idgham bighunnah dan idgham bilaghunnah dalam ilmu Tajwid?

Manakah yang termasuk idgam bigunna dalam QS Yunus ayat 40-41?
Jawaban Global
Idgham dalam ilmu Tajwid bermakna menggabungkan atau meleburkan dua huruf satu sama lain sehingga menjadi satu huruf.[1]
Dalam masalah ini, sebagian pembahasan idgham berkaitan dengan huruf nun atau tanwin di akhir kata yang harus digabungkan dengan huruf awal setelahnya.
Dalam berhadapan dengan huruf (yarmalun), tatkala huruf nun sukun atau tanwin digabungkan (idgham) dengan huruf ya, mim, waw, dan nun maka idgham ini disebut sebagai idgham bighunna (atau sering disebut idgham ma’al ghunnah) artinya huruf yang telah diidgham yang keluar dari hidung (berdengung) dan diucapkan dengan sedikit panjang (sekitar dua harakat), namun apabila nun atau tanwin diidgham dengan huruf ra atau lam maka idgham ini disebut sebagai idgham bela ghunnah.[2]
Cara membaca idgham bighunnah adalah dengan meleburkan نْ atau  ــًــ, ــٍــ, ــٌــ  menjadi suara huruf di depannya ی ـ و ـ ن ـ م, atau keempat huruf tersebut seolah diberi tanda tasydid, diiring dengan menggunakan suara dengung sekitar 2 harakat.
Karena itu, redaksi ayat yang menyebutkan “man ma’ahu” [3]«مَنْ مَعَهُ» adalah salah satu contoh idgham bighunnah dan ayat seperti “man la yu’minu bihi” «مَنْ لَا یُؤْمِنُ بِهِ»[4] adalah contoh idgham bila ghunna. [iQuest]
 
[1] Muhammad bin Muhammad Jarzi, al-Tamhid fi ‘Ilm al-Tajwid, jil. 1, hal. 55, Riyadh, Maktabah al-Ma’arif, Cetakan Pertama, 1405 H; Silahkan lihat, Memperhatikan Tajwid dalam Membaca, Pertanyaan 3634.  
[2] Ibid, hal. 155-156
[3] (Qs. al-A’raf [7]:131)
[4] (Qs. Yunus [9]:40


source : islamquest
0
0% (نفر 0)
 
نظر شما در مورد این مطلب ؟
 
امتیاز شما به این مطلب ؟
اشتراک گذاری در شبکه های اجتماعی:

latest article

DIALOG ANTARA MUSLIM DAN KRISTEN [13]
Nabi Daud: Ya Allah, Tunjukkan Kawanku di Surga
Menengok Sahabat Nabi (Kritik atas Kritik Hadis II)
Tauhid : Fondasi Keluarga Muslim
Menilik Hikmah Adanya Kiamat
PARA PENCARI ARTI
Taqiyah dalam Mazhab Maliki
Sunni, Syiah, atau Wahabi: Apa Bedanya?
filsafat penciptaan setan
LOGIKA HADIS 72 BIDADARI

 
user comment